kawat koil imitasi gampang terbakar
Biar irit bensin, gas bakar dalam silinder mesti dipantik api busi optimal.
Besar-kecil api busi tergantung tegangan dan arus yang mengalir lewat kawat terbungkus atau kabel koil.
Nah, jika kawat koil mulai usang ditandai muncul serbuk putih macam ketombe, atau berubah warna, tegangan dan arus terganggu.
Saat dites, warna api di kabel koil keluar merah dan tidak biru lagi.
“Kalau koil original, kawat kabel jarang karat. Paling ujung kabel dekat cop busi patah. Makanya arus suka bocor. Tapi, kalau pakai koil imitasi, biasanya kawat berubah jadi hitam lantaran tidak kuat tegangan tinggi,” wanti Tommy Bramantya, kepala Instruktur Harmoto Mechanical Training Centre (HMTC).
Cuma meski tegangan terganggu, koil jenis apapun masih bisa bekerja.
Hanya saja performa mesin kurang, atau mesin sering mati sendiri tanpa sebab dan bisa hidup lagi setelah berhenti beberapa saat.
Makanya biar tahu kualitas koil di motor, coba diuji avometer.
“Koil motor harian, tahanan kabel primer 0,64~0,78 ohm lalu kabel sekunder 11,4~14,0 kilo ohm. Dengan angka ini, kerenggangan gap busi sekitar 0,75 mm agar apinya besar dan biru,” imbuh Tommy.
Editor | : | billy |
KOMENTAR