Otomotifnet.com - Kasus Honda Vario mati mendadak jadi momok pemiliknya. Memang bikin panik, meski setelah didiamkan sejenak atau distarter bisa langsung kembali menyala.
Terus apa penyebabnya? Sebelum menyalahkan skubek Honda paling laris ini, sebaiknya instropeksi diri terlebih dahulu.
Pasalnya, penyebab utamanya akibat human error.
"Mati mendadak pada Vario karena kehilangan kompresi mesin. Ada dua penyebab. Yang pertama karena kesalahan saat melakukan penyetelan jarak kerenggangan klep," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor, PT Astra Honda Motor (AHM).
"Kompresi pada Honda Vario tergolong tinggi, mencapai 10,7:1. Kompresi tinggi menghasilkan suhu tinggi di ruang bakar. Kalau terlalu tinggi, klep dan pelatuk (rocker arm) akan memuai," jelasnya.
Saat memuai, pelatuk akan terus mendorong klep sehingga kompresi bocor.
"Makanya ketika di selah akan terasa ngelos. Ini karena tidak ada kompresi. Saat mesin dingin, jarak kerenggangan klep akan kembali normal dan bisa dihidupkan lagi," lanjutnya.
Baca Juga: Lubang Kunci Vario Bisa Dijebol Maling, Tapi Nyerah Lawan Benda Ngegantung Ini
Tak heran bila sebenarnya Honda menyarankan kerenggangan klep yang cukup renggang untuk Vario. Dipatok 0,16 mm untuk klep masuk dan 0,25 mm untuk klep buang.
Bandingkan dengan Honda BeAT yang kompresinya lebih rendah, hanya 9,2:1. Kerenggangan klepnya bisa lebih rapat, hingga 0,14 mm untuk klep masuk dan buang.
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR