Jadi, sangatlah penting peran suspensi yang memang salah satu tugasnya meredam guncangan roda dari permukaan jalan itu.
"Seperti pengguna motor yang menempuh jarak puluhan kilometer itu kalau menerima bantingan terlalu keras, tentu akan mengganggu kondisi tulang punggung belakang yang penuh syaraf-syaraf," ujar lelaki bertubuh subur itu.
Nah, soal kinerja suspensi ini, tentu tak terlepas dari hal-hal yang ada pada sokbreker kala sedang bekerja di tunggangan kita.
Seperti kerja ulir per yaitu menjaga elastisitas kelenturan bantingan suspensinya. Sebab, keras atau lembutnya bantingan, dipengaruhi oleh ulir ini.
Kemudian tabung tengah yang umumnya berisi oli, bertugas menjaga bantingan pegas kala kembali ke posisi semula atau pada tipe double action saat terjadi kompresi pada per pun tabung berisi oli ini akan menjaga kinerjanya, agar tidak terlalu cepat mengayun.
Hal lainnya adalah jarak main sokbreker atau suspensi itu sendiri. Jarak main ini mempengaruhi daya serap optimal dari sokbreker.
Misal jarak main 100 mm, berarti ketika suspensi berada di range antara 0-100 mm maka masih dalam batas normal. Ketika mentok, berarti sudah melewati jarak main yang bisa diperoleh suspensi tersebut.
Lantas, suspensi seperti apa sih yang sebaiknya dipilih, efek-efek apa saja yang bisa ditimbulkan jika terjadi kesalahan aplikasi, serta bagian mana saja pada tulang punggung yang bisa terpengaruh karena kurang optimalnya kerja suspensi, akan dibahas pada edisi berikutnya.
Editor | : | billy |
KOMENTAR