Padahal konstruksi dasar isi koil standar dan racing sama saja. Ada lilitan kawat sekunder dan lilitan kawat primer.
“Didukung bahan dasar dari silicone high pressure yang mampu meredam panas juga radiasi elektronis yang ditimbulkan dari tegangan koil. Jadinya tegangan dan arus listrik fokus ke busi,” ucap A Kong, bos Tiga Saudara Motor (TSM) di Jl. Kebon Jeruk III No. 98A, Kota, Jakarta Barat.
Koil merek Nology Pro-Fire from Amrik juga demikian.
“Tiap lapisan gulungan kawat disekat bahan macam plastik tak tembus arus,” ucap Paulus dari Aerospeed, distributor koil Nology di Plaza de Lumina, Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Koil Faito beda lagi, justru menggunakan 2 kabel masa dan 1 kabel positif CDI agar mampu menghasilkan tegangan sampai 20 kV (20.000 volt),” jelas Luthfi, marketing menager PT Indoracingpart di Pulogadung Trade Centre, Blok. H8/8, Pulogadung, Jakarta Timur.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR