Kabel gas harus lewat dek dulu
Apakah kabel BeAT lama bermasalah? Atau memang karena usia pemakaian? Apalagi, kabel gas matik beda dengan pacuan lain. Beda juga dari segi panjang hingga penempatan.
Kalau model, relatif sama dengan tipe motor lain. “Selain lebih panjang, kabel untuk matik juga memiliki kontur penempatan dari atas lalu turun dan kembali naik,” ujar Handy Hariko, Senior Manager Technical Training Department Head PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen motor Honda di Tanah Air.
Dari apa yang dikatakan Handy, memang benar. Kalau di motor sport atau di bebek, kontur kabel dari atas langsung ke bawah. Ya, satu arah garis lurus ke karburator atau throttle body jika motor itu pakai sistem bahan bakar injeksi.
Tapi, di matik yang punya kabel harus turun ke bagian dek bawah lalu naik lagi, seolah menyerupai kontur lembah. Maka ada kemungkinan di situ letak sumber seret. Karena air atau partikel debu halus masuk ke bagian ini dan tidak terbuang.
"Kondisi ini bisa saja menyebabkan terjadinya karat di kabel, sehingga membuat seret pergerakan kabel gas seluruhnya,” tambah Endro Sutarno, Technical Training Development AHM.
Jadi, belum tentu dari kualitas kabel juga. Itu karena setiap pabrikan, pasti akan melakukan improvement alias pengembangan dalam setiap model terbarunya.
“Terkadang untuk keperluan survey lapangan dan terkait safety, kami mencoba ambil sampel dari motor konsumen. Lalu, kabel gas yang ada diganti dengan kabel gas baru. Itu kita lakukan secara random. Termasuk tahun pembuatan motor itu sendiri,” ungkap Ario, Senior Manager Technical Service Dept. Head PT Wahana Makmur Sejati (WMS) selaku main-dealer Honda di Jakarta dan Tangerang.
Meski begitu, kualitas kabel yang bagus, dibuat dari stainless steel. Sebab, bahan ini cenderung memiliki daya tahan lebih dari serangan karat. Tidak seperti kabel baja biasa.
Masih menurut Endro, selain dari kotoran atau karat, seretnya kabel gas bisa disebabkan dari kondisi di daerah itu sendiri. Maksudnya, kalau daerah itu cenderung memiliki tingkat kelembaban tinggi dan sering terkena air, maka potensi timbulnya karat juga besar.
"Ketika motor dicuci dengan air bertekanan tinggi, air juga bisa masuk dan menggenang dalam di kabel. Akhirnya, menimbulkan karat,” bilang Endro yang berkantor di Gedung AHTC, Sunter, Jakarta Utara.
Toh, karena pacuan matik tidak aplikasi gigi perseneling netral. Artinya, ketika kabel gas diputar pun motor langsung meluncur. Kalau macet, bisa ogah turun!
"Ikuti aturan servis. Pengecekan, dilakukan di bengkel resmi. Karena nantinya mekanik bisa menentukan apakah kabel harus diganti atau tetap melakukan perawatan,” saran Endro lagi.
Tapi, sebagai awalan, lakukan pengecekan dengan membalikan gas sebelum mesin dinyalakan! Ya, apakah gas membalik 100 persen setelah diputar. Selain itu, tidak ada salahnya juga memberikan sedikit pelumasan pada kabel.
Oh ya! Cek juga karet pelindung atau seal yang ada di setiap ujung kabel ya. Karena kalau karet ini aus, maka air dan kotoran juga bisa mudah ikutan masuk. Silakan dicek dan pastikan dulu ya.
Jadi, penggantian kabel gas gratis yang diberikan ketika servis di bengkel resmi itu alasannya. Sebagai bentuk kepedualian terhadap konsumen. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR