Dua pembalap itu bersenggolan di tikungan terakhir, mengakibatkan keduanya keluar dari racing line dan melindas kerb hingga motor mereka lompat, beruntung keduanya tidak terjatuh dan berhasil menyelesaikan balapan. Malah dengan kejadian ini Bradley Smith diuntungkan karena berhasil memanfaatkan momentum disaat duo Ducati mendekati garis finish. Apa daya akibat keluar dari jalur balap membuat keduanya terlambat berakselerasi.
"Saat itu saya sedang berusaha mengejar Dovi, sayangnya Dovi sangat defensive dan tidak melakukan kesalahan sedikitpun," buka Hayden. Namun sisa trek yang semakin sedikit membuat ambisi Hayden untuk finish di depan Dovizioso semakin tipis.
"Ketika di tikungan terakhir kami bersenggolan, saya mengakui bahwa itu adalah kesalahanku. Saya tidak ingin kalah dari Dovi. Namun sayangnya Smith malah mengalahkan kami berdua tepat sebelum garis finish, sungguh memalukan. Jujur saja seharusnya ada pertarungan yang lebih baik daripada itu," tutup Hayden.
Di sisi lain, Dovizioso juga buka suara mengenai senggolan di akhir balapan itu. "Balapan berlangsung begitu baik. Saya mencoba mengatur strategi dan berhasil melewatinya kembali di lap terakhir. Tapi di tikungan terakhir Hayden menyusul dengan melakukan manuver yang sangat agresif. Saya tidak menduga hal itu," beber Andrea Dovizioso.
"Tiba-tiba dia sudah ada di samping dan senggolan pun harus terjadi. Padahal saya sudah cukup defensif dan tidak membiarkan pintu terbuka untuk tersusul. Jujur saja, ini sangat mengecewakan, karena harus kehilangan 2 posisi sekaligus," tambah pembalap Italia tersebut.
Seusai balapan, dua pembalap ini dipanggil oleh Race Direction untuk menjelaskan hal yang terjadi sehingga tidak berkepanjangan. "Saya tidak ingin ada kontroversi mengenai ini, paling tidak kami menganggap semua ini selesai," tutup Dovi.
Semoga saja tidak terjadi perpecahan dalam tim Ducati. Mengingat insiden senggolan ini bukan yang pertama kalinya. Ducati juga masih memerlukan tim yang solid dalam proses pengembangan motornya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR