Adapun beberapa hal yang mereka ajukan sebagai solusi, tentunya tidak akan bergeser dari beberapa keluhan di rilis sebelumnya. Diantaranya adalah bakal memasok ban dengan struktur pengikat (belt) berbahan dasar kevlar, terutama untuk ban bagian belakang. Hal ini dilakukan agar kondisi ban tetap aman meski penggunaannya cenderung berada dalam temperatur tinggi.
Penggunaan ban tipe ini sudah dilakukan ujicoba di F1 Kanada lalu. Meski tidak merilis data-data terbaru tentang untung dan ruginya ban tipe ini, namun tim serta pembalap merasa bahwa ban dengan struktur belt dari kevlar, bisa lebih tahan baik.
Hal kedua yang mendapat penegasan dari Pirelli adalah tim dilarang mengganti posisi ban yang dipasok oleh Pirelli. Lantaran selama ini penggunaan antara ban kiri dan kanan terkadang sengaja mereka tukar. Akibatnya, ada bagian ban yang tidak bekerja maksimal, karena tidak sesuai dengan penempatannya. Berarti tim harus lebih memperhatikan, ban yang ditempatkan sebelah kiri, kanan, depan dan belakang.
Begitu juga dengan sudut kemiringan camber dan tekanan angin pada ban, Pirelli berhak untuk memberikan rekomendasi terbaik. Padahal hal ini akan berpengaruh pada maksimalisasi performa ban saat dipacu dalam putaran yang tinggi.
Perubahan yang paling besar diinginkan Pirelli adalah mereka ingin FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) sebagai badan tertinggi balap mobil dunia, melakukan modifikasi regulasi Formula 1. Terutama pengetesan dengan mobil terbaru dan juga pembalap utama. Agar Pirelli bisa melakukan pengembangan yang lebih ril sesuai dengan kondisi yang ada.
Jika semua aplikasi yang diminta oleh Pirelli sudah terpenuhi, manufaktur ban asal Italia itu menjamin tidak akan ada lagi isu masalah ban seperti di F1 Inggris dan seri-seri sebelumnya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR