|
Sentul, Bogor - Start dari urutan kedua, Moreno Soeprapto juara di seri perdana one make race (OMR) Mercedes Benz C-Class di Sirkuit Sentul (5/12). Diikuti 32 peserta, balapan ini dibagi dalam 6 kelas meliputi kelas CGI, Kompressor masing-masing Master, Non-Seeded serta Novice.
Moreno yang tampil stabil diuntungkan dengan tidak bisa lanjutnya Ananda Mikola, kakaknya yang terpaksa masuk pit karena komputer mobil masuk ke safe mode. Disinyalir transmisi bekerja di luar batas kewajaran. Suhu oli transmisi yang meningkat membuat komputer memerintahkan mesin tidak bisa digas sampai suhu kembali normal. Hal sama dialami Fitra Eri yang memimpin di depan sejak start. Pembalap tim Top 1 GT Radial itu akhirnya harus puas finish di urutan 4.
"Hasil menggembirakan. Meski Kak Nanda tidak juara, tapi ada saya dari tim Sentul Auto Stage Racing Team yang juara. Om Rio Sarwono dari tim yang sama juga juara di kelas Kompressor Novice. Ini hadiah untuk Kak Nanda yang baru saja nikah dengan Marcela," ujar Moreno.
Beberapa pembalap senior juga ikutan. Seperti Tinton Soeprapto, Rio Sarwono, Farid Thalib, Iwan Buana hingga Arso Sadewo.Boleh dibilang, balapan kelas ini diikuti pembalap dari lintas generasi. Sebab juga ada Rino Oestara, Irianto Nasution hingga Rudy SL. Sedang generasi baru ada Harsya Murhastomo, Bilal Hadiyanto, Hafiz Boutros sampai Antyo Widianto. "Saya cukup bangga di usia 52 tahun, ternyata masih bisa mengalahkan para pembalap yang lebih muda dari saya. Ini memacu saya untuk terus mengikuti seri ini yang akan dilanjutkan musim depan," ujar Rio Sarwono, mantan ketua pengprov IMI DKI Jakarta.
Sayangnya, banyak kejadian mencederai jalannya balapan. Sehingga sejumlah pembalap bingung dan tidak mengerti akan keputusan yang terjadi saat lomba. Ini semua berawal dari insiden serempetan antara Antyo Widianto dengan Irianto Nasution. Meski keduanya tak cedera, namun efeknya membuat safety car masuk trek dan berujung red flag. Kondisi makin kacau ketika restart dan posisi 3 besar melewati bendera finish sampai 2 kali. Menurut regulasi, ini pelanggaran yang sanksinya denda Rp 500 ribu (pasal 17 poin 17.27). “Saya bingung kenapa ada 2 kali formation lap, safety car dan ada red flag padahal saya lihat tidak ada mobil menghalangi trek. Saat red flag dan semua pembalap berhenti di trek lurus, 3 pembalap terdepan yang ada di depan saya disuruh jalan duluan, sedangkan saya dan yang lain menunggu di belakang safety car. Saya juga tidak mengerti usai restart kenapa 2 lap tersisa dipotong jadi hanya 1 lap,” ujar Fitra.
Moreno yang tampil stabil diuntungkan dengan tidak bisa lanjutnya Ananda Mikola, kakaknya yang terpaksa masuk pit karena komputer mobil masuk ke safe mode. Disinyalir transmisi bekerja di luar batas kewajaran. Suhu oli transmisi yang meningkat membuat komputer memerintahkan mesin tidak bisa digas sampai suhu kembali normal. Hal sama dialami Fitra Eri yang memimpin di depan sejak start. Pembalap tim Top 1 GT Radial itu akhirnya harus puas finish di urutan 4.
"Hasil menggembirakan. Meski Kak Nanda tidak juara, tapi ada saya dari tim Sentul Auto Stage Racing Team yang juara. Om Rio Sarwono dari tim yang sama juga juara di kelas Kompressor Novice. Ini hadiah untuk Kak Nanda yang baru saja nikah dengan Marcela," ujar Moreno.
Beberapa pembalap senior juga ikutan. Seperti Tinton Soeprapto, Rio Sarwono, Farid Thalib, Iwan Buana hingga Arso Sadewo.Boleh dibilang, balapan kelas ini diikuti pembalap dari lintas generasi. Sebab juga ada Rino Oestara, Irianto Nasution hingga Rudy SL. Sedang generasi baru ada Harsya Murhastomo, Bilal Hadiyanto, Hafiz Boutros sampai Antyo Widianto. "Saya cukup bangga di usia 52 tahun, ternyata masih bisa mengalahkan para pembalap yang lebih muda dari saya. Ini memacu saya untuk terus mengikuti seri ini yang akan dilanjutkan musim depan," ujar Rio Sarwono, mantan ketua pengprov IMI DKI Jakarta.
Sayangnya, banyak kejadian mencederai jalannya balapan. Sehingga sejumlah pembalap bingung dan tidak mengerti akan keputusan yang terjadi saat lomba. Ini semua berawal dari insiden serempetan antara Antyo Widianto dengan Irianto Nasution. Meski keduanya tak cedera, namun efeknya membuat safety car masuk trek dan berujung red flag. Kondisi makin kacau ketika restart dan posisi 3 besar melewati bendera finish sampai 2 kali. Menurut regulasi, ini pelanggaran yang sanksinya denda Rp 500 ribu (pasal 17 poin 17.27). “Saya bingung kenapa ada 2 kali formation lap, safety car dan ada red flag padahal saya lihat tidak ada mobil menghalangi trek. Saat red flag dan semua pembalap berhenti di trek lurus, 3 pembalap terdepan yang ada di depan saya disuruh jalan duluan, sedangkan saya dan yang lain menunggu di belakang safety car. Saya juga tidak mengerti usai restart kenapa 2 lap tersisa dipotong jadi hanya 1 lap,” ujar Fitra.
Hasil Lomba | ||
CGI | ||
MASTER | ||
1. Moreno Soeprapto | Sentul Auto Stage RT | 20.29,207 |
2. Fitra Eri | TOP1 GT Radial | 22.15,737 |
3. Dandy Rukmana | Sentul Auto Stage RT | 22.16,063 |
NON-SEEDED | ||
1. Rudy SL | Northstar Mahaka Racing | 20.29,872 |
2. Andrew Haryanto | TOP1 Racing Team | 20.30,813 |
3. Bilal Hardiyanto | B2T Racing | 22.16,823 |
NOVICE | ||
1. Kemas Mustafa | Privateer | 22.35,475 |
2. Mohammad Prapanca | Northstar Mahaka | 22.43,423 |
3. Atjoet Parantopo | Siman Jaya RT | 22.52,189 |
KOMPRESSOR | ||
NON-SEEDED | ||
1. David Kartawidjaja | Inspire | 22.21,048 |
2. Yoseph Suryanto | Inspire | 22.22,426 |
3. Rian Djojorahardjo | Skye Ibar Motorsport | 22.23,078 |
NOVICE | ||
1. Rio Rarwono | Sentul Auto Stage RT | 22.45,630 |
2. Bhanu Suryo B | CLS Racing Team | 22.46,027 |
3. Marco Hadiwana | Inspire | 22.49,762 |
KLARIFIKASI BERBAGAI INSIDEN
Atas berbagai kejadian pada seri pembuka, Djembar Kartasasmita selaku race director OMR C-Class menyampaikan klarifikasi seperti berikut di bawah ini.
1. Pengulangan formation lap
Saat sebelum start, pimpinan lomba, Dani Sarwono melihat grid position 2 peserta di bagian belakang tidak sesuai dengan starting grid yang ada. Karena dalam peraturan tidak diperbolehkan mundur di lintasan, maka dilaksanakan 'extra formation lap' untuk memperbaiki hal tersebut.
2. Safety car dan red flag
Karena terjadi insiden antara 2 pembalap di tikungan "S kecil" dimana salah satu mobil berhenti dan tidak dapat kembali dijalankan pada posisi yang membahayakan, maka pimpinan lomba menginstruksikan safety car masuk ke lintasan. Agar formasi posisi sesuai dengan urutan lomba maka dikeluarkan 'bendera merah' dimana lomba dihentikan untuk sementara (race stopped) agar kedua hal di atas dapat dilaksanakan tanpa mengganggu jalannya lomba.
3. Double checkered flag
Peraturan lomba hanya memperbolehkan melewati bendera finish/chequered flag satu kali saja. Pada kejadian ini panitia pelaksana beserta pimpinan lomba akan dan dapat mengenakan sanksi berupa denda kepada pembalap bersangkutan.
4. Menimbang berat kendaraan 3 besar
Kami merasa telah terjadi kesalahpahaman antara petugas kami dan marshall yg bertugas di lapangan. Hal ini sudah kami sampaikan pada rapat steward. Pimpinan lomba bersama kami akan bersama-sama menuntaskan hal ini dan melaksanakan peraturan yang ada.
5. Segenap panitia lomba yg bertugas akan mengadakan koordinasi lebih ketat dan detail lagi bersama racing committee Sirkuit Sentul dalam pelaksanaan seri-seri berikutnya, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Atas berbagai kejadian pada seri pembuka, Djembar Kartasasmita selaku race director OMR C-Class menyampaikan klarifikasi seperti berikut di bawah ini.
1. Pengulangan formation lap
Saat sebelum start, pimpinan lomba, Dani Sarwono melihat grid position 2 peserta di bagian belakang tidak sesuai dengan starting grid yang ada. Karena dalam peraturan tidak diperbolehkan mundur di lintasan, maka dilaksanakan 'extra formation lap' untuk memperbaiki hal tersebut.
2. Safety car dan red flag
Karena terjadi insiden antara 2 pembalap di tikungan "S kecil" dimana salah satu mobil berhenti dan tidak dapat kembali dijalankan pada posisi yang membahayakan, maka pimpinan lomba menginstruksikan safety car masuk ke lintasan. Agar formasi posisi sesuai dengan urutan lomba maka dikeluarkan 'bendera merah' dimana lomba dihentikan untuk sementara (race stopped) agar kedua hal di atas dapat dilaksanakan tanpa mengganggu jalannya lomba.
3. Double checkered flag
Peraturan lomba hanya memperbolehkan melewati bendera finish/chequered flag satu kali saja. Pada kejadian ini panitia pelaksana beserta pimpinan lomba akan dan dapat mengenakan sanksi berupa denda kepada pembalap bersangkutan.
4. Menimbang berat kendaraan 3 besar
Kami merasa telah terjadi kesalahpahaman antara petugas kami dan marshall yg bertugas di lapangan. Hal ini sudah kami sampaikan pada rapat steward. Pimpinan lomba bersama kami akan bersama-sama menuntaskan hal ini dan melaksanakan peraturan yang ada.
5. Segenap panitia lomba yg bertugas akan mengadakan koordinasi lebih ketat dan detail lagi bersama racing committee Sirkuit Sentul dalam pelaksanaan seri-seri berikutnya, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Editor | : | billy |
KOMENTAR