Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Awas... Harus Selaras!

Editor - Rabu, 1 Oktober 2008 | 07:18 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Gambar 1

Doyan bongkar-pasang komponen motor sendiri? Hati-hati ya, sama beberapa tanda di komponen. Baik berupa titik maupun garis. Sebab tanda–tanda tersebut punya arti khusus. Bila tidak selaras, efeknya bakal berabe lo. Totalnya ada sekitar 9 tanda yang patut dicermati saat merakit komponen mesin. Yuk, kita tengok apa aja dan seperti apa efeknya bila tidak selaras.

1. Top Mesin
Berupa garis di sproket kem (gbr.1) dan garis berikut tulisan huruf T di badan manget (gbr.2). Tanda pemasangan ini menentukan posisi serta buka-tutup alias timing noken as. Ketidaktepatan antar tanda saat pemasangan akan memicu buka tutup klep tak tepat. Akibatnya, tenaga mesin drop. Bahkan bisa membuat klep mentok piston.

No caption
No credit
No caption

Gambar 2                                                                                             Gambar 3

2. Filter Oli
Umumnya tanda penyelaras pada komponen ini ada di bebek Yamaha. Mulai generasi Crypton hingga Jupiter Z. Berupa garis di badan filter oli. Nah, saat dipasang ke as kruk sebelah kanan, tanda itu kudu selaras sama lubang oli di kruk as (gbr.3). Jika tidak, lubang yang merupakan saluran oli di as kruk akan terutup, sehingga oli tak dapat masuk untuk disalurkan ke kepala silinder.

3. Persneling
Pada beberapa motor, ada tanda pemasangan pada sistem pemindah giginya. Seperti Jupiter Z, berupa dua buah titik di gir rasio (gbr.4). Pemasangannya juga kudu diselarakan. Jika tidak, rasio jarak main persneling bisa terlalu jauh. Tapi tergantung dari kesalahan penyelarasan titiknya. Jika loncat satu mata ke atas, maka persneling akan dekat jarak mainnya pada saat masuk gigi. Sebaliknya bakal jadi terlalu jauh saat gigi dikurangi. Begitu juga jika sebaliknya.


Gambar 4                                                                                        Gambar 5

4. Kopling Otomatis
Pada motor penganut sistem kopling otomatis, dengan posisi stut kopling atau clutch lever assembly dan penempatannya di depan rumah kopling, biasanya terdapat tanda pemasangan berupa garis (gbr.5). Garis itu harus tepat bila tak mau gigi perseneling susah dioper. Contoh di Supra X 125.

Penulis / Foto : Ketut (OTOMOTIF)

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa