Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kenali Ciri Kawasan Ranjau Paku

billy - Jumat, 4 November 2011 | 09:22 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Perlawanan masyarakat  dan kepolisian pada  penebar ranjau paku semakin gencar. Selain komunitas SABER (Sapu Bersih Ranjau Paku), polisi kerja sama dengan satpol PP juga getol melakukan pembersihan. Juga sambil mengintai pelaku kejahatan ini.

Jika komunitas Saber melakukan pembersihan secara manual, polisi menggunakan kendaraan khusus untuk menyapu ranjau jalanan itu.  “Kami bahkan menurunkan aparat tidak berseragam untuk mengintai dan langsung menindak setiap pelaku ketika beraksi di jalanan,” tegas AKP H. Johari Bule, SH, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng.

Kepolisian bahkan sudah memetakan ciri kawasan rawan ranjau paku. Selain untuk lebih diwaspadai, juga agar segera ditindaklanjuti. Baru lalu, salah satu dari mereka tertangkap tangan dan nyaris dihakimi. Untung masa hanya bakar motor pelaku langsung  di tempat kejadian (baca boks).

Aksi yang dilakukan sudah semakin canggih. Kawanan penyebar ranjau paku bisa tidak terlihat orang lain saat menebarkan paku di jalanan. “Juga agar paku yang disebar tidak terlihat,” wanti Rohim dan Siswanto, punggawa SABER.

 Wajib waspada jika ada benda tidak biasa ada di tengah jalan. Banyak dari mereka melemparkan bungkus korek api, plastik atau kardus kecil seolah memang tidak sengaja terjatuh. Padahal isinya paku yang sudah disiapkan. Saat korek api atau bungkus plastik itu terlindas mobil, paku-paku didalamnya akan tersebar ke jalanan dan membuat ban gembos.

“Kadang paku itu juga dibakar terlebih dahulu sebelum ditebar. Dengan begitu, besi  yang menghitam dan tidak mengilap membuat paku tidak terlihat atau samar dengan aspal,” pesan mereka lagi.

Ini kenyataan yang ada. Makanya rider alias pemakai jalan juga enggak boleh pasif. Kita mesti waspada dan meminimalisir kemungkinan kita jadi korban. Titik rawan atau jalur keseharian kita pergi-pulang wajib diwaspadai.

Mereka yang suka pulang malam atau lalu lintas sepi wajib melihat sekeliling. Perhatikan jika di jalanan banyak tukang tambal ban dalam radius rapat. Lihat juga keberadaan tukang tambal ban yang tidak menetap atau selalu berpindah.

Ini juga yang bisa dijadikan indikasi kalau ranjau paku rawan banyak ditebar. Sebisa mungkin berjalan dalam kelompok, atau jalan dengan mereka yang kebetulan satu jalur dalam keseharian.

Jika salah satu mendapatkan trouble, ban kena paku, keamanan lebih terjamin. Paling penting, sedia ban dalam cadangan untuk motor kita sendiri. Alasanya, semata karena oknum penebar ranjau paku biasanya sudah menjalin kerja sama apik dengan tukang tambal ban nakal. Mereka diyakini akan mengeruk keuntungan besar dari penjualan ban dalam ini.

Percaya deh!

Digayung Saat Beraksi

Pelaku penebar ranjau paku digayung alias ditangkap alias diciduk. Adalah Ardi Ariyanto yang tertangkap tangan saat lagi menyebar paku di dalam korek api di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu 19 Oktober 2011. “BB yang disita dua bungkus korek api berjumlah 90 paku,” rinci AKP H. Johari Bule, SH, Kanitreskrim Polsek Cengkareng.

Pelaku merupakan anak buah dari tukang tambal ban yang masih berada di seputaran jalan itu. “Setiap bulan mereka menebar paku 2 kilogram. Sehari penebar paku ini dibayar Rp 20 ribu,” sebut polisi yang memang seperti bule ini.

H. Johari Bule juga menghimbau agar masyarakat segera melaporkan jika melihat ada tukang tambal ban yang mencurigakan. Ciri paling gampang, ‘pasien’ antre ditambal bersamaan. “Segera laporkan biar kami selidiki lebih lanjut.”

Celah Bisnis Ban Dalam

MOTOR Plus mengalami langsung  kejadian ban gembos kena paku. Ban dalam kemungkinan robek besar dan tidak mungkin digunakan lagi. Ini jadi celah bisnis. Harga ban dalam standar ada di kisaran Rp 20 sampai 25 ribu.

Banderol segitu idealnya bisa  menebus ban dalam kualitas lumayan. Pemilik tambal ban nakal biasanya akan memberikan ban dalam berkualitas jelek dan murah. Tentu dengan harga jual selangit. Bisa di kisaran Rp 50 ribu.

Atas nama darurat, pemilik motor tidak mungkin mengelak dan akan langsung beli. Belum lagi ongkos pasang! Wuih, sudah kena musibah, kocek ikutan dirogoh lebih dalam. Jadi, memang perlu sedia ban dalam cadangan!  (motorplus-online.com)
 

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa