“Pada tahun lalu, kami berhasil menyabet 2 penghargaan, yakni gelar juara umum (Grand prize) pada kategori kendaraan berbahan bakar bensin (Gasoline Fuel Award) dan juara pertama untuk kelas Urban,” papar Dr. Sutikno, ST pembimbing Sapu Angin 1.
Mesin internal combustion yang dirancang tim dari ITS ini mampu menjadi juara setelah sukses menorehkan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk 283 kilometer. Tak heran bila akhirnya keikutsertaan tim Sapu Angin ITS Surabaya ini didukung oleh beberapa pihak seperti Shell Indonesia dan Astra Honda Motor.
“Partisipasi mahasiswa ITS dalam ajang SEM Asia ini menjadi sangat penting karena telah turut mengatasi permasalah global yakni menciptakan mobilitas yang hemat energi, ramah lingkungan dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan,” ucap Darwin Silalahi, Country chairman dan President Director PT. SHELL Indonesia.
Untuk tahun ini SEM Asia telah tercatat sebanyak 121 tim dari 14 Negara yang akan berpartisipasi, adapun ke 14 negara itu adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, China, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Hongkong, Vietnam, Iran, Pakistan, Jepang, Cina dan India.
Ketiganya memakai 3 spek mesin yang berbeda, Sapu Angin 1 memakai engine pex-02 90 cc, superlong stroke. Untuk Sapu Angin 2 memakai engine diesel engine 210 cc, dan yang terakhir Sapu Angin 3 yang juga disupport Honda AHM memakai engine Honda Revo 110 cc.
“Kami sangat mendukung kegiatan positif ini. Untuk mesin Sapu Angin 3 mereka kombinasikan mesin Honda Revo dan Honda BeAT,” ucap Judhy Goutama selaku Manager Brand Activation PT AHM.
Semoga sukses! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR