Ojek, kurir dan juga delivery |
Armada Go-Jek tidak terpusat di satu lokasi atau di kantornya, tetapi menyebar di sejumlah titik di Jakarta. Go-jek memulai usahanya sejak Februari 2011. Tujuan didirikannya Go-Jek untuk memanage sekaligus memberikan pendapatan yang lebih baik buat ojeker di Jakarta.
"Jam kerja ojek kalau dihitung hampir sama dengan orang kerja di kantor. Bahkan lebih panjang. Dari jam 8 pagi hingga 8 malam. Selama jam kerja itu seringkali banyak waktu yang terbuang, seperti nongkrong di pangkalan atau sekadar menunggu giliran mengangkut penumpang," buka Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek Indonesia
Go-Jek memberikan pilihan yang saling menguntungkan. Bagi penumpang, bisa memesan lewat telepon. Sementara untuk ojeker, selain waktu bisa tetap untuk menarik ojek sendiri, di sela-sela waktunya bisa juga menerima order dari Go-Jek melalui telepon. Sehingga waktu yang sebelumnya hanya dipakai menunggu dan nongkrong bisa lebih bermanfaat.
Go-Jek tidak mengikat dengan ojeker. Hubungan Go-Jek dengan ojeker hanya sebatas menerima order. "Kalau mau diambil silakan, kalau nggak Go-jek akan mencari ojeker lain untuk pesanan konsumen," tambah Juris, Corporate Operating Officer Go-Jek.
Konsumen yang ingin memanfaatkan jasa Go-Jek tinggal menelpon ke operator lalu operator akan mencatat asal dan tujuan yang akan ditempuh.
"Sekalian harga yang harus dibayar. Dengan hitungan per kilometer. Kalau konsumen setuju, operator akan langsung menghubungi ojek yang ada di pangkalan atau yang paling dekat dengan posisi pemesan," tambah Juris yang merahasiakan ongkos per kilometernya.
Sebab untuk urusan ongkos, Go-Jek tetap menyesuaikan dengan rate yang umum diberlakukan ojeker. Dengan diambil rata-rata. Karena setiap pangkalan ojek tarifnya bisa berbeda, tergantung tingkat keramaian penggunanya.
Ojeker yang direkrut Go-Jek semuanya harus mengikuti program pelatihan. "Termasuk kelengkapan surat kendaraan dan SIM serta peraturan lalu lintas," tambah wanita berkulit putih ini.
Sejak dilaunching hingga saat ini Go-Jek sudah memiliki 200 ojeker yang tersebar di 78 titik pangkalan. “Kesemua ojeker ini bisa melakukan pengiriman ke seluruh wilayah Jakarta,” jelas Juris yang berkantor di Jl. Kerinci II, No. 1A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setiap ojeker yang direkrut selain dibekali jaket, helm, id card, juga dibekali kartu flash senilai Rp 200 ribu. "Kartu ini berfungsi jika Go-Jek mendapat order untuk membelikan barang atau makanan lalu mengantarkannya ke alamat konsumen," lanjut Juris.
Sebab buat konsumen atau biker yang malas keluar rumah, misalnya ingin membeli makanan atau barang, bisa juga menelepon operator untuk membelikan barang yang dimau. "Syaratnya harga barang tidak lebih dari Rp 200 ribu," ujar Juris lagi.
Pas banget buat lady biker yang ingin bermalas-malas di rumah. Tinggal telepon ke Go-Jek, sebut makanan yang ingin dinikmati, dan resto atau toko yang dimau. Asyik dong.
Tidak kalah penting lagi, ojeker juga sudah dibekali dengan spray penghilang bau badan. "Bau badan seringkali mengganggu pelanggan yang ingin naik ojek jadi malas. Untuk itu ojeker Go-Jek dibekali pengharum dan penghilang bau badan agar konsumen tetap merasa nyaman membonceng," lanjutnya.
Selain membeli barang, Ojek ini juga bisa berfungsi sebagai kurir. "Untuk pengiriman barang tidak berdasarkan berat. Asalkan bisa dan tetap aman dibawa dengan motor. Hitungan ongkos berdasarkan jaraknya," kata Nadiem yang sedang studi di Amerika ini.
Saat ini operasional penjemputan yang dilakukan Go-Jek memang masih sebatas di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Tetapi untuk order mengantarnya, bisa dan gak masalah ke wilayah lain. Sekali lagi, itu tergantung kebutuhan konsumen. Mau coba menikmati layanan Go-Jek, silakan kontek call center mereka di nomor (021) 725-1110. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR