|
OTOMOTIFNET - Memiliki mobil keluarga seperti Toyota Avanza, apalagi yang sudah bertransmisi matik punya keuntungan dari berbagai sisi. Pastinya besutan enak saja diajak kemanapun, karena mengemudi tak lagi se-capek versi transmisi manual. Anytime, anywhere gitu lo! Meski begitu, jangan melupakan konsekuensi dari fitur user friendly tadi.
Transmisi matik Toyota Avanza harus lebih sering dirawat secara berkala. Baik itu sekadar pengecekan oli, memeriksa bagian oil pan (karter) dari kebocoran hingga memilih pelumas matik yang benar-benar sesuai. “Meski memiliki umur relatif panjang, transmisi matik harus tetap dijaga agar selalu fit,” tutur Budi dari Apolonia Matic di bilangan Otista, Jaktim.
KURAS TOTAL
Terutama untuk Toyota Avanza ‘S’ 1.500 cc VVT-i versi matik yang sudah memiliki jam terbang lebih dari 30.000 km. “Tak sekadar pengecekan dan ganti pelumas, sudah waktunya melakukan pengurasan secara total,” jelas Budi lebih detil. Artinya, mengganti pelumas matik secara berkala tak cukup.
Perlu perlakuan servis yang lebih intensif agar pelumas di dalam bodi matik bisa benar-benar baru lagi. Dengan melakukan pengurasan menggunakan alat sedot khusus, oli lawas yang berada di dalam torque-converter bisa ikut terbuang. Oli usang disedot dengan alat yang kemudian akan ditampung dalam bak penampung.
Periksa oil pan untuk menghindari pelumas terbuang percuma | Pengecekan dan penggantian biasa tak cukup |
Beriringan dengan pengurasan, oli anyar yang berada di dalam bak lainnya akan di-‘tembakkan’ ke dalam bodi matik. Proses yang mengandalkan udara bertekanan tinggi (high pressurized air) ini bisa menghabiskan volume pelumas dalam jumlah lebih besar ketimbang ganti oli matik biasa.
Jangan pelit menebus oli berkualitas baik |
Sebagai perbandingan, bila pada penggantian oli matik biasa bisa menghabiskan 5-6 liter, untuk proses menguras total bisa mencapai 8-9 liter oli matic baru. Ibarat cuci darah pada tubuh manusia, matik akan ditransfusi oli segar hingga ke dalam torque-converter.
Biaya pengerjaan kuras matik yang lazim dibanderol Rp 175-200 ribu, tinggal ditambahkan dengan jumlah liter oli yang dituang (perliter atau pergalon). “Saat membayar memang cukup mencengangkan, tetapi demi usia pakai matik yang lebih lama dan menjaga performa yang selalu fit, harga ini pantas dibayarkan,” jelas Fahrudin, ayah 3 anak pembesut Avanza matik 2007.
Bicara soal harga atau biaya, besarnya dana yang dikeluarkan sangat bergantung pula dari pelumas yang dipakai. Semakin baik kualitas oli yang dipakai, biasanya makin tinggi pula ‘bon putih’ yang harus ditebus. Rata-rata oli matik dibanderol antara Rp 45-60 ribu perliter. Sekadar saran, jangan pelit dalam memilih oli matik berkualitas bagus demi usia pakai hingga 30 ribu kilometer berikutnya.
Penulis/Foto: Kl:X / F.Yosi, KLX
Editor | : | Editor |
KOMENTAR