TIGA HARI
“Ranmor untuk mobil maupun motor, tekniknya masih tetap memakai kunci T. Proses ‘memetiknya’ juga terbilang cepat karena hanya membutuhkan waktu 1-2 menit. Belum ada teknik baru karena menggunakan kunci T itu ternyata masih dianggap praktis dan efektif,” ujar AKBP Arie Adrian, Sik, Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya (PMJ).
Namun ada modus baru yang semakin marak. Yakni dengan penipuan rental dan leasing. Penipuan dengan cara rental mobil ini dengan identitas palsu. Biasanya, pihak penyewa mobil melakukan itu dalam durasi 3 hari. Jadi dengan modal sekitar Rp 1 juta, komplotan ini bisa mendapatkan kendaraan yang diincarnya.
Sedangkan sindikat yang memanfaatkan leasing dengan teknik menaruh orang di rumah yang sebenarnya kontrakan untuk menghadapi pihak surveyor dari leasing. “Sengaja orang itu dipasang di rumah dimaksud, untuk menerima kedatangan petugas survei leasing. Karena sudah diskenario, dia bisa menjawab seluruh pertanyaan termasuk mengakui rumah dimaksud dengan meyakinkan. Padahal itu rumah kontrakan dan setelah itu pindah ke kontrakan lainnya,”urai Arie.
Menariknya, sindikat ini bisa melakukan kepada beberapa perusahaan pembiayaan secara bersamaan. Dan yang menjadi sasaran adalah pihak dealer use car (mobil second) yang persyaratannya relatif agak longgar. “Modus ke pihak show room mobil bekas ini relatif baru. Membayar DP (down payment) juga. Dengan asumsi persyaratannya tidak seketat mobil baru,” sambung perwira menengah kelahiran Karawang ini.
Dari modus ini, lanjut Arie, Ditranmor PMJ berhasil mengungkap jaringan terbaru dengan 15 mobil hasil curian. Berhasil ditangkap dedengkotnya DW (23 tahun) yang berasal dari Yogyakarta. Hasil tangkapan juga sudah ada yang menampung, dan kebanyakan dipasarkan di wilayah Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta.
“Jaringannya rapi sekali. Bahkan sudah ada yang membuatkan STNK (Surat tanda Nomor Kendaraan) yang pusatnya di kawasan Pramuka, Jakarta Timur. Namun jaringannya sangat rapi dan terputus, sehingga kami juga agak kesulitan untuk menindaklanjutinya,” ujar Ajun Komisaris Polisi Arief Rahman, Kanit 2 Ranmor PMJ.
Lantaran itu, Arie menyarankan pihak leasing dan show room menerapkan prinsip kehati-hatian. Teliti identitasnya dengan seksama. Juga melengkapi kendaraan dengan peranti GPS, yang bertujuan bisa menghambat orang untuk melakukan kejahatan. “Prinsip kehati hatian itu penting. Tapi memang serbasusah. Terlalu teliti membuat orang gerah, gak teliti kena,” pungkas Arie. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR