Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Berkendara Di Kerumunan Dan Jalan Sempit, Identifikasi Gerak Pejalan Kaki

billy - Rabu, 8 Februari 2012 | 15:01 WIB
No caption
No credit
No caption



“Langkah-langkah antisipatif diantaranya dengan mengidentifikasi gerak pejalan kaki dan observasi situasi sekeliling,” ungkap Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC).

Pengenalan objek dalam hal ini pejalan kaki sangat penting dilakukan. Menurut Jusri langkah antisipatif berkaitan untuk memberikan ruang dan waktu dalam menghindari potensi bahaya. “Identifikasi semua objek, baik dari depan maupun dari arah samping juga belakang kendaraan,” terang Jusri.

Kecepatan kendaraan pun harus diperlambat sewaktu melintasi tempat-tempat ramai oleh pejalan kaki. Misalnya pasar, sekolahan hingga areal zebra cross. “Setelah memastikan terdapat pejalan kaki di depan yang melintas, segera perlambat kendaraan sembari mengintip kaca spion. Sebab benda di belakang dan samping berpotensi bahaya jika Anda melakukan pengeraman mendadak. Oleh karenanya kecepatan mobil harus dikontrol,” terangnya lagi.

Untuk memberi tahu kedatangan kendaraan Anda, sebaiknya gunakan isyarat dengan menekan klakson satu kali. “Pengemudi yang baik adalah pengemudi yang mempunyai dasar pengetahuan berkendara juga kendaraannya, kompeten (mempunyai SIM)dan yang paling utama adalah mempunyai perilaku dengan selalu
mengutamakan faktor keselamatan berkendara,” papar Ir. Bintarto Agung dari Indonesian Defensive Driving Center (IDDC).

Selain itu jalanan di seputar gang sempit tidaklah steril dari persimpangan yang tiba-tiba muncul dari balik pagar rumah orang lain. Nah saat perjalanan keluar lingkungan rumah potensi bahaya justru lebih besar. Sehingga jangan sesekali meremehkan kondisi jalan yang lengang.

“Selalu waspada akan segala kondisi. Buatlah lingkaran kesadaran aman layaknya sebuah radar. Identifikasi berbagai obyek, baik diam maupun yang bergerak,” beber Jusri, seraya bilang kemampuan kognitif dan motorik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan langkah antisipatif.

Berbagai hal juga harus diperhatikan, seperti yang disarankan oleh Ir. Bintarto Agung dari IDDC berikut ini;  

1. Sesuaikan kecepatan dan selalu berusaha untuk dapat menguasai bidang pandang di luar kendaraan.

2. Tidak terprovokasi oleh keadaan di luar kendaraan, tenang dan tingkatkan konsentrasi berkendara dan kewaspadaan yang lebih tinggi (alertness).

3. Selalu mempunyai rencana perjalanan yang baik (Journey Management)dan selalu mengusahakan untuk tidak melalui jalur dengan tingkat risiko yang tinggi (Macet, demo dan lainnya).

4. Selalu melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum dipergunakan (Pre-trip inspection)

5. Beristirahat cukup, tidak dalam keadaan jiwa tertekan (stressed, depressed), tidak sedang dalam pengaruh alkohol dan obat2an (Sehat mental dan fisik). (mobil.otomotifnet.com) 


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa