Pemilihan kompon ban keras yang berseberangan dengan pilihan pembalap lainnya, pun dituding sebagai pilihan yang tidak masuk akal dengan kondisi yang terjadi di MotoGP Inggris pekan lalu. Pasalnya pilihan itulah yang membuatnya finish 21 detik di belakang rekan setimnya.
“Penggunaan ban kompon keras pada kondisi sirkuit seperti itu, tentunya bukan pilihan bijak bagi pembalap sekelas Valentino Rossi. Rasanya tidak masuk akal jika Rossi finish 21 detik di belakang rekan setimnya. Sekarang kondisi Rossi di Ducati semakin memburuk, saya rasa ia tidak punya pilihan selain meninggalkan tim Ducati,” saran Pernat.
“Pernikahan antara Rossi dengan Ducati sejak awalnya memang sudah berlangsung buruk. Mungkin ia lebih baik membuat tim sendiri lagi yang non tim pabrikan. Pasalnya untuk bergabung di Honda lagi, sepertinya agak sulit. Komitmen yang berseberangan sejak Rossi memutuskan hengkang ke Yamaha dari Honda, masih jadi penghalang besar,” lanjutnya.
Rossi sendiri sudah memberikan gambaran bahwa ia akan memutuskan masa depannya menjelang MotoGP Brno nanti. Jika Ducati bisa memberikan motor yang kompetitif dengan mesin baru di MotoGP Laguna Seca, Amerika, kemungkinan ia akan memutuskan untuk tetap berada di Ducati. Tapi jika tidak, Jeremy Burgess harus siap menemani Rossi untuk membentuk tim privatir. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR