Meski alasannya untuk safety pembalap, namun Shuhei Nakamoto sebagai vice president Honda Racing Corporation (HRC), tidak sepakat dengan hal itu. Honda sudah mengembangkan paket motor sesuai dengan kompon ban yang mereka tes di awal musim, namun ternyata Bridgestone melakukan perubahan karakter kompon setelah beberapa seri. Hal ini dinilai sebagai kesemena-menaan oleh Nakamoto.
Dampaknya, mungkin beberapa pembalap akan diuntungkan karena mereka mendapat karakter ban yang lebih sesuai dengan keinginan mereka. Namun bagi tim Honda yang sudah mengembangkan motor berdasarkan karakter ban, tentu tidak akan maksimal lagi jika komponnya berubah.
“Saat melakukan pengetesan pra musim, Bridgestone memasok kompon ban yang hanya dinamakan dengan kompon 2012 (tanpa kode). Baru di sesi tes Sepang, Bridgestone membawa ban kode 21 dan 24. Pembalap kami memilih tipe 24 dan yang lainnya malah memilih 21. Pilihan dominan ke kode 21, membuat Bridgestone fokus mengembangkan ban 21. Tapi kami tidak mempermasalahkannya, yang penting kompon 2012 tetap dipasok, karena kami mengembangkan motor sesuai dengan kompon tersebut” ungkap Nakamoto.
“Namun mulai di Catalunya nanti, kompon 2012 akan dihentikan, sebab mereka mengganti kompon baru yaitu kode 21. Alasannya adalah masalah safety. Tapi pembalap kami justru merasa tidak aman, dan sesi tes jadi buktinya. Lalu bagaimana jika pembalap kami justru mengalami insiden setelah mereka menghentikan pasokan ban 2012? Apakah itu yang dibilang aman?” geram Nakamoto.
Selain menyatakan kegeramannya pada cara Bridgestone memasok ban di MotoGP, Nakamoto juga mengumbar strategi Honda dalam penggunaan kompon ban. Mereka membuat motor yang bisa memaksimalkan penggunaan ban 100 persen saat menikung. Jadi kerja ban di tikungan mengambil peran yang sangat besar bagi para pembalap Honda.
Hmm, apakah ini pertanda bakal menurunnya performa Honda jika kompon ban berkode 2012 mulai dihentikan nanti? kita lihat buktinya nanti. (otosport.co.id)
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR