Medan - Membuat mobil yang cocok diajak untuk berpetualang di trek esktrim seperti off-road namun tidak mengesampingkan sisi ramah lingkungan bukan hal yang mudah.
Selain butuh mesin bertenaga besar dan bekerja dengan sistem 4 x 4, diasumsikan (tenaga besar = boros bbm), juga dibutuhkan kesempurnaan semua komponen karena mobil ini akan berurusan dengan alam.
Tuntutan tersebut membuat pihak Ford Motor menggali lebih dalam ketika membuat produk mereka seperti New Ford Ranger. Meski memiliki badan lebih bongsor dari generasi keempat dan kapasitas mesin lebih kecil (dari 2.500 cc tahun 2008 jadi 2.200 cc tahun 2012), namun untuk urusan tenaga, peningkatannya terjadi sangat sinifikan.
Sebagai perbandingan utama, mesin yang lama 2,5 liter dengan mesin baru 2,2 liter varian menengah, perbedaan daya kudanya mencapai 16 PSI, yaitu dari 109 ke 125 PSI. Mesin baru ini mampu mencapai tenaga terbaiknya pada putaran RPM 1700.
Sementara untuk mesin lama 2,5 liter duratorq dengan mesin baru 2,2 liter varian tertinggi, perbedaannya mencapai 7 PSI. Dimana tenaganya sudah bisa dirasakan pada RPM 1.500 – 2.500.
Dengan peningkatan yang sedemikian besar itu, mampu membawa traksi roda jadi lebih baik dan tentunya siap diajak untuk berpetualang di medan ekstrim sekalipun.
"Untuk urusan mesin, Ford memang sangat konsen. Untuk pasar Indonesia kami memasukkan 2 tipe mesin yaitu tipe 125 PSI dan 150 PSI. Sebab ada juga perusahaan yang tidak memerlukan tenaga terlalu besar jadi mereka bisa memilih 125 PSI. meski tenaga lebih kecil, namun mobil tetap handal digunakan untuk medan-medan berat," kata Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI). (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR