Mengingat MSMA sekarang hanya tinggal diperkuat 3 pabrikan pasca ditinggalkan Kawasaki dan Suzuki yaitu Honda, Yamaha dan Ducati. Tapi Vittoriano Guareschi sebagai manajer tim Ducati menganggap bahwa ini adalah keputusan Dorna untuk mengurangi penggunaan biaya pada motor prototipe, salah satu caranya adalah membuat bobot motor lebih berat. Tapi bukan Ducati yang mengusulkan regulasi tersebut.
“Keputusan pengurangan biaya di motor prototipe adalah dari Dorna. Ducati sendiri gampang beradaptasi dengan regulasi ini, karena kebetulan baru membangun GP12. Jadi tidak sulit menambahkan 4 kg di mesin motor. Sementara para pabrikan Jepang sudah selesai mengerjakan motor mereka, jadi agak sulit menambahkan berat 4 kg lagi ke motor yang sudah jadi. Tapi kami tidak jadi bagian dari ini semua, kami juga tidak meminta untuk regulasi baru,” tegas Guareschi.
Di sisi lain, Filippo Preziosi sebagai direktur teknis Ducati menjelaskan bahwa mereka sepakat dengan regulasi baru itu karena pada dasarnya membangun motor yang berat, akan lebih murah ketimbang membangun motor yang ringan. “Kami sangat terbuka pada solusi terbaru untuk mengurangi penggunaan biaya di MotoGP. Contohnya anda bisa mengganti komponen titanium dengan komponen baja.”
“Bagi saya ini adalah jalan terbaik, yaitu menambah bobot minimal motor jadi 157 kg. Setelah itu manufaktur tinggal memilih teknologi untuk membangun motor agar lebih berperforma tapi tetap minim biaya. Jika regulasi memang mengatakan demkian, maka kita harus mengikut untuk mengefektifkan penggunaan dana tim,” tutup Preziosi.
Meski Ducati juga sudah menyatakan tidak mengusulkan hal tersebut, tapi semuanya belum terbukti. Kita tunggu seperti apa faktanya nanti. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR