Siapa yang tak kenal dengan Darmadi Tjuatja, direktur marketing Suzuki roda dua ini sudah sejak 1988 bertarung mengibarkan bendera Suzuki. Di tangannya, Suzuki sempat meraih masa kejayaannya. Namun mulai tanggal 16 Agustus ini, beliau gantung helm karena harus pensiun dari jabatannya selama ini.
Istilah gantung helm biasanya dipakai untuk para pembalap. Meski bukan pembalap, pekerjaan sebagai direktur marketing yang dilakoni Darmadi Tjuatja sejak tahun 1993 ini tergolong memacu adrenalin. Strategi pemasaran motor berlambang huruf S ini berada di tangannya. Namanya dipertaruhkan saat penjualan Suzuki anjlok di pasaran.
Pria yang hanya lulusan diploma ini dipercaya untuk memegang posisi penting dalam waktu yang cukup lama. Kemampuanya melihat potensi pasar dan kerja kerasnya yang luar biasa jadi alasan kuat Indomobil memilih “bos” yang terkenal galak ini. Tipe Shogun 110 adalah salah satu contoh produk yang mendongkrak nama Suzuki pada masa jabatannya.
“Saya masuk pada tahun 1993 saat market share Suzuki hanya 13%, namun saya sedih karena harus pensiun saat market share Suzuki juga ada pada angka yang sama, 13%. Secara pribadi saya meminta maaf pada Soebronto Laras,” ungkapnya pada undangan saat farewall party di Mercure Hotel, Ancol tadi malam (21/8).
Darmadi Tjuatja juga berharap Mr. Kenji Saito, yang kini menempati posisi direktur marketing bisa memperbaiki kondisi Suzuki ke tempat yang lebih baik. Pada acara pelepasan ini OTOMOTIF menyempatkan diri menyerahkan kenang-kenangan berupa cover Tabloid Otomotif yang didesain khusus bergambar foto Darmadi Tjuatja mengenakan baju superman.
Penulis/Foto:Popo
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR