Foto : Team Tech3 |
OTOMOTIFNET - Ada satu alasan yang paling kuat ketika Ben Spies dinyatakan oleh pihak Yamaha harus secepatnya naik ke kelas MotoGP, yaitu karena Spies memiliki skill petarung yang sangat tinggi seperti layaknya mental para jawara dunia.
Namun tidak selamanya keinginan hati untuk bertarung itu harus terus mencuat, karena Spies sadar bahwa ada saatnya mundur satu langkah untuk meraih kemenangan 10 langkah pada sesi berikutnya.
Dan strategi inilah yang bakal diterapkan oleh Ben Spies untuk MotoGP seri perdana di Losail Qatar pada Minggu malam besok. Pembalap asal Texas Amerika itu pun tidak mau sesumbar untuk meraih hasil yang tertinggi, dan ia hanya menargetkan yang penting bisa finis dalam posisi 10 besar pembalap.
Terlalu merendah? Rasanya tidak juga, karena peta persaingan di MotoGP sangat berbeda dengan karakter persaingan di ajang WSBK. Dan bisa jadi strategi seperti ini justru menjadi lebih efektif, mengingat Spies akan bertarung dengan beban moral yang lebih kecil ketimbang juara dunia Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
“Saya tidak perlu melakukan semuanya seperti orang yang gila dengan ambisi untuk meriah yang terbaik pada seri pertama. Saya akan cukup bangga jika mampu masuk dalam daftar pembalap yang finis di posisi 10 besar. Selain itu saya juga tidak ingin memberikan beban moral yang terlalu tinggi di otakku. Saya hanya ingin menikmati balapan ini,” jelas Spies dengan nada santai.
Spies juga mengatakan bahwa performanya saat ini sudah cukup memadai, tapi masih terasa kurang untuk meraih hasil yang diinginkannya. Sebenarnya bisa saja Spies memperbaiki performanya dengan mengerahkan segala tenaganya, namun ia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Hal ini dikatakan oleh Spies, karena Spies tidak ingin apa yang diharapkannya nanti justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada nantinya. Hmm, semoga tidak disalip oleh pembalap rookie lain, yang sudah terbukti merupakan pembalap yang haus akan kemenangan.
Penulis : Uda
Editor | : | Editor |
KOMENTAR