Sebab, di jalanan semua tidak bisa diprediksi. Kita tidak bisa berharap, pengendara lain untuk mengerti keadaan. Kita yang semestinya harus memahami kondisi agar tidak terjebak dalam situasi tidak menguntungkan.
“Pengendara selalu ketemu dengan pengendara lain dengan tingkat skill berbeda-beda. Pengendara atau pemudik dengan skill tinggi bisa celaka gara-gara biker lain naik motornya dengan kemampuan pas-pasan,” beber Irwan Ardiansyah, mantan crosser papan atas nasional.
Karena itu riding gear yang safety, sesuai standar keselamatan kudu digunakan untuk mengurangi risiko kecelakaan menuju kampung halaman. “Ada riding gear yang ideal dipakai dan ada pilihan safety gear yang minimal,” terang Jusri Pulubuhu, Training Director, Jakarta Defensive Driving Consultan (JDDC), Jakarta Selatan.
Riding gear ideal pastinya sudah masuk kategori safety. Helm full face dengan standar nasional dan internasional, jaket berproteksi, sarung tangan kulit, dan sepatu. “Untuk helm full-face sebaiknya digunakan dibanding helm half-face karena kebutuhan mudik untuk perjalanan jauh,” beber Jusri yang selalu jadi pengarah mudikers perusahaan multinasional.
Pakai helm half-face alias setengah terbuka rawan masuk debu dari jalanan yang dilewati. “Helm half-face masuk kategori riding gear minimal perjalanan jauh untuk mudik. Mesti ditambah pakai masker untuk mengurangi efek kesehatan,” urai Jusri yang doyan adventure motor.
Setelah itu pilihan jaket yang sesuai standar keselamatan. “Pastinya ada pelindung di beberapa bagian kayak di sikut, bahu, dan pundak. Pelindung ini untuk mengurangi dampak bahaya dari benturan keras waktu terkena aspal,” kata Dian, sapaan akrab Irwan Ardiansyah, yang juga pemilik sekolah balap Irwan Ardiansyah Motocross Academy dan produsen riding gear berlabel Ardian’s.
Jaket yang ada pelindungnya di beberapa bagian juga ada jenisnya. Jaket dengan air mesh atau ventilasi udara dan waterproof. “Yang waterproof atau enggak tembus air enggak disarankan karena bisa dehidrasi. Sirkulasi udara ke badan minim. Sebaiknya gunakan jaket yang punya pori-pori,” kata Reza Sofyan, R&D riding gear AHRS untuk jaket, dari Bandung.
Perjalanan mudik tahun ini yang diperkirakan berudara panas. Kondisi jalur padat akan menambah berat perjalanan. Jadi, pilihan minimal untuk jaket bisa gunakan denim. “Seperti jaket bahan jeans. Ini darurat, meski tidak disarankan karena jenis jaket ini melindungi badan dari angin dan debu aja,” kata Jusri.
Helm yang sudah melindungi kepala dan jaket untuk badan sobat kudu dilengkapi sarung tangan dan sepatu juga. Sarung tangan wajib tertutup karena telapak tangan bagian yang paling gampang cedera waktu motor terjatuh.
“Paling safety pakai sarung tangan yang memang khusus untuk motor. Minimal tertutup aja dan bahannya enggak licin waktu menempel pada grip gas,” ulas Jusri yang berbadan kekar itu.
Giliran pilihan sepatu yang jenisnya menutup mata kaki. Jangan pilih sepatu berbahan kanvas meski menutupi mata kaki. Pilihan kulit asli atau kulit sintetis supaya mata kaki terlindung sewaktu terjatuh ke aspal. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR