Denpasar - Meski berasal dari satu platform yang sama dengan Honda Mobilio, namun Honda BR-V punya banderol yang lebih mahal dari MPV tujuh penumpang andalan Honda Prospect Motor (HPM) tersebut.
Honda BR-V seperti dikatakan Honda memang dikembangkan dari Honda Mobilio, karenanya tak jarang banyak yang menyebutnya 'Honda Mobilio yang ditinggikan'. Namun, dengan banderol termurah Rp 226,5 juta dan termahal Rp 261,5 jutaan, Honda BR-V jadi lebih mahal dari Honda Mobilio RS sebagai tipe termahal yang dibanderol Rp 230,5 jutaan. Kenapa bisa lebih mahal, Honda?
"Apakah SUV selalu lebih mahal dari MPV? Iya. Karena SUV merupakan pengembangan dari MPV. Spesifikasi SUV selalu lebih tinggi. BR-V kan wheelbase lebih panjang, pelek dan bannya lebih besar.
Memang gak keliatan di mata, tapi itu membuat komposisi mobil berubah, nah itu yang membuat SUV lebih mahal," ujar Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Semua itu dilakukan guna mewujudkan sosok SUV pada Honda BR-V meski dikembangkan dari sebuah MPV Honda Mobilio. "Ada penguatan-penguatan tertentu yang dilakukan, engine juga ada penyetelan supaya berbeda (dengan Mobilio). Jadi tidak sekedar ditinggikan," ujar Jonfis lagi.
Dilanjutkan Jonfis, justru langkah ini dianggap sebagai cara yang cerdas dari Honda untuk menawarkan mobil-mobil yang berkualitas namun bisa ditawarkan dengan harga yang terjangkau. "Karena kita punya satu platform yang bisa dijadikan berbagai model, ini sudah menjadi tren dunia, tak hanya Honda saja," tambahnya.
Sehingga Jonfis menilai, tidak masalah kalau ada anggapan Honda BR-V tak lain dari Honda Mobilio yang ditinggikan atau Brio SUV. Justru ini menunjukkan bagaimana Honda bisa jauh lebih fleksibel dalam menawarkan produk yang sesuai dengan masyarakat, baik secara spesifikasi sampai harga jualnya.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR