Bogor - Secara penjualan, All New Suzuki Satria F150 yang kini mengusung teknologi injeksi bahan bakar dan mendapatkan perubahan menyeluruh, ternyata ditargetkan lebih sedikit dari model sebelumnya. Seperti disampaikan Endro Nugroho, Deputy of Managing Director 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), hanya 10 sampai 12 ribu unit tiap bulan.
Sedang di masa kejayaanya, Suzuki Satria bisa terjual lebih dari 20 ribuan per bulan. Bahkan kerap menyentuh angka penjuala hingga 27 ribuan sebulan. Lalu apa alasannya, kenapa tidak seoptimis sebelumnya.
"Nah ini, kini kita tidak sendiri," beber Endro sesaat setelah diluncurkannya All New Suzuki Satria F150 (16/2) di Sirkuit Sentul, Bogor. "Angka ini rasanya realistis," sambungnya.
Seperti kita tahu, segmen hyperunderbone 150cc kini makin ramai. Jika sebelumnya Suzuki Satria bermain sendiri, kini ada kompetitor seperti Yamaha MX King dan Honda Sonic 150. Semenjak mendapat 'gangguan' dari dua kompetitornya ini, penjualan Satria F150 tak lebih dari 10.000 unit.
Kini dengan mesin baru, PT SIS yakin penjualan Satria F150 akan kembali bergeliat. "Kami yakin secara performa dalam kondisi standar ini yang paling bertenaga, paling powerfull," papar Endro dengan penuh optimisme.
Untuk mesin, Suzuki memiliki tagline 'the real DOHC'. Speknya masih serupa seperti pendahulunya, yakni berkapasitas 147,3 cc, DOHC 4-valve dengan bore 62 mm dan stroke 48,8 mm. Power maksimum yang dapat dihasilkan yaitu 13,6 kW di 10.000 rpm dan torsi maksimum 13,8 Nm di putaran 8.500 rpm.
Satria F150 injeksi ini memiliki tiga varian, yakni standar, BlackFire dan livery MotoGP. Untuk harganya sendiri, Satria injeksi standar dibanderol Rp 21.650.000 sedangkan varian BlackFire dan livery MotoGP diberi harga Rp 21.950.000 OTR Jakarta. Ada selisih harga sebesar Rp 300 ribu saja. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR