Demensi
Dibanding Mobilio RS, BR-V lebih panjang 58 mm, lebih lebar 52 mm dan lebih tinggi 63 mm.
Ground clearance lebih tinggi 11 mm berkat perbedaan pelek yang lebih besar 1 inci dan ketebalan ban, sedangkan wheelbase sama persis.
Luas kabin pun mendapat keuntungan besar.
Bahkan untuk tester setinggi 175 cm, masih tersisa leg room yang sangat cukup di bangku baris kedua, sedangkan head room luar biasa lapang.
Sayang ada gundukan AC double blower yang menimbulkan kesan menyempitkan.
Masuk ke baris ketiga dengan one touch tumble, kami sempat tidak percaya ketika mencoba memundurkan jok baris kedua hingga mentok dan masih mendapat sedikit leg room, akan terasa sangat lega jika di depannya memajukan setengah saja. Sudut kemiringan paha pun normal karena struktur rata monokok sehingga tidak cepat pegal pada perjalanan jauh. Head room? No problemo…
Fitur
Membuka kabin, masih harus menekan tombol pada remote yang memiliki desain kuno. Tombol start/stop engine pun belum tersedia.
Wiper belakang memang sudah tersedia, namun defogger absen, bahkan pada varian tertinggi yang kami tes sekalipun.
AC digital memang masih belum otomatis, namun sudah terdapat pengaturan embusan ke kaki yang absen di pesaingnya. Belum lagi ionizer Nanoe yang terintegrasi dengan head unit.
MID seperti milik Jazz dan HR-V cukup lengkap, termasuk konsumsi bahan bakar real time. Dan favorit kami, konsumsi rata-rata yang dibedakan untuk Trip A dan Trip B.
Performa & Handling
Performa yang didapat dari crossover ini mengingatkan kenapa mesin L15 bisa dipakai di berbagai varian Honda seperti Jazz, City, Freed, Mobilio dan HR-V. Kick down dari diam dapat melesatkan BR-V ke 100 km/jam hanya dalam 11,5 detik saja.
Pada putaran rendah sampai kecepatan 60 kpj, gas terasa sangat responsif terhadap injakan pedal, sehingga membuat overtaking jadi mudah dan menyenangkan.
Namun di atas itu, perlu sedikit berusaha dan tahan mendengarkan deruan CVT. Memang tidak se-fun to drive Brio, namun untuk sebuah MPV yang pernah kami coba, kami rasa BR-V pantas ditempatkan tepat di bawah BMW Gran Tourer soal handling.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR