Otomotifnet.com - Lewat website resminya, Yamaha Jepang secara resmi mengumumkan kampanye recall untuk motor sport rakitan Indonesia, Yamaha YZF-R25, YZF-R3, MT-25 dan MT-03.
Enggak perlu khawatir bro, ini justru wujud tanggung jawab Yamaha atas kualitas produknya. Meski jumlah keluhannya hampir tak terdengar tapi sudah buru-buru direvisi agar tetap prima.
Totalnya ada 15.072 unit motor sport dua silinder ini yang harus melakukan pengecekan di Jepang.
Paling banyak adalah R25 yang mencapai 8.614 unit dan kedua adalah MT-25 yang totalnya ada 2.226 unit. Umumnya merupakan motor produksi Oktober 2014 sampai Mei 2016. Detailnya lihat tabel.
Lalu apa penyebabnya? Ada tiga, pertama adalah pada mekanisme gigi penggerak pompa oli. Lokasinya ada di bak mesin sebelah kanan, gigi yang terbuat dari resin atau semacam plastik ini kerap rusak karena menerima putaran dari tekanan tinggi oli yang bersirkulasi.
Berdasarkan foto yang diperoleh dari akun sosial media pengguna R25 di Malaysia, terlihat ada beberapa mata pada gigi penggerak pompa ini yang rompal.
Kedua karena laher kopling rusak. Laher tidak cukup kuat menerima tekanan kopling sehingga mengakibatkan proses pindah gigi jadi susah. Modifikasinya pernah diulas di OTOMOTIFNET.COM beberapa waktu yang lalu.
Menurut M. Abidin, GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) saat itu, kemungkinan terjadi karena suplai oli kurang akibat terlalu sering main rpm rendah.
Tapi jangan khawatir, jika mengalami bawa saja ke bengkel resmi untuk pengecekan. “Kan masih tercover garansi, klaim saja,” imbuh Abidin jauh sebelum ada keterangan recall ini.
Dan yang terakhir adalah rute selang rem depan yang kurang tepat, saat berjalan selang rem kerap bersinggungan dengan radiator. Khusus yang ini hanya terjadi pada MT-25 atau varian tanpa fairing.
Meski belum ada laporan kejadian buruk yang menimpa pengguna MT-25 sudah lebih dulu mengambil langkah preventif. Dalam kampanye recall ini, posisinya akan diatur ulang dengan menambahkan penjepit.
Sedang untuk Indonesia, PT YIMM belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini.
Apakah unit yang ada di Indonesia juga akan mendapatkan perlakuan yang sama atau ada penanganan yang lain.
"Kita masih diskusikan, nanti saya hubungi kembali ya," ungkap Mohammad Masykur, Asisten GM Marketing PT YIMM saat dihubungi sore tadi (15/6). (Otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR