Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Duh, Bisnis Aftermarket di Indonesia Ternyata Banyak Masalahnya

Arief Aszhari - Jumat, 29 Juli 2016 | 13:55 WIB

Jakarta- Bisnis aftermarket di Indonesia memang memiliki pangsa pasar yang cukup besar, seiring dengan penjualan kendaraan yang terus tumbuh meskipun penjualan mobil dan motor tahun ini tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.

Dengan kue yang cukup besar itu, tidak heran banyak pelaku bisnis yang tergiur untuk terjun untuk setidaknya mengambil porsi kue tersebut.

Namun, bisnis aftermarket ini ternyata tidak seenak kelihatannya dan menyimpan banyak masalah.

Hal ini terungkap ketika bos-bos aftermarket berkumpul di gatherng OTOMOTIF yang berlangsung di Bangi Kopi, Kelapa Gading, Jakut, Kamis (28/7).

Bos-Bos Bisnis Aftermarket Kumpul di Kelapa Gading, Bahas Aneka Masalah Ini

Menurut Ayong Jeo, Bos Kramat Motor dari lini usaha car entertainment, permasalahan seperti regulasi pemerintah yang memberatkan cukup jadi batu sandungan bagi para pelaku bisnis aftermarket. "Masalah perizinan, regulasi, dan juga bea cukai atau import duty menjadi masalah tersendiri buat kita," buka pria yang akrab disapa Koh Ayong.

Sementara itu menurut Andri Wahyu DA, Country Manager Philips Automotive Lighting Indonesia dari lini bisnis lampu mobil dan motor, permasalahan yang dihadapi memang tidak jauh dari regulasi atau peraturan pemerintah yang belum jelas.

"Kendala kita memang di regulasi, kita bingung dengan peraturan yang ada seperti SNI dan kita juga mau komplain ke mana?," tambah Andri di tempat yang sama.

Sedangkan Akiong, Sales Director PT Berkat Audio Perkasa dari lini usaha car entertainment menjelaskan permasalahN yang terjadi di negeri ini adalah isu barang palsu.

"Penjual barang palsu juga banyak, itu jadi satu masalah besar," ungkap Akiong.

Bisa disimpulkan memang, meskipun memiliki pasar yang cukup besar permasalah bisnis aftermarket ini tidak bisa dibilang kecil. Permasalahan seperti, regulasi yang tidak jelas, import duty atau bea masuk, aturan SNI yang tidak jelas, dan juga pembajakan.

Adapun petinggi bisnis aftermarket yang hadir berasal dari perusahaan berikut

  1. PT Kramat Motor (audio car entertainment)
  2. PT Dirgaputra Ekapratama (komponen mobil dan motor)
  3. PT Sumber Mas Autorindo (Alarm kendaraan)
  4. Lumileds (lampu mobil dan motor Philips)
  5. Motoritz (Apparel motor)
  6. Mitra 2000 (spare part dan aksesoris motor)
  7. PT Laris Chandra  (grup pelumas dan car care)
  8. PT Sumber Berkat
  9. Sakura Filter (ADR Group)

Editor : Arief Aszhari

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa