Jakarta- Bisnis aftermarket di Tanah Air yang masih menyimpan banyak masalah ternyata menggugah para pelaku usaha ini untuk membentuk wadah, atau semacam asosiasi aftermarket di Indonesia.
Menurut para pelaku bisnis aftermarket dalam gathering OTOMOTIF di Kelapa Gading, Jakut, Kamis (28/7), dengan adanya organisasi atau semacam asosiasi ini nantinya mampu melindungi hak dan menjembatani para pelaku usaha aftermarket dengan pemerintah.
Bos-Bos Bisnis Aftermarket Kumpul di Kelapa Gading, Bahas Aneka Masalah Ini
Duh, Bisnis Aftermarket di Indonesia Ternyata Banyak Masalahnya
"Pernah ingin dibuat wadah, namun hanya sekelompok orang saja. Dengan wadah atau asosiasi yang jelas bisa menjadi ujung tombak ke pemerintah untuk berdiskusi terkait regulasi yang masih memberatkan kita," jelas Ayong Jeo, Bos Kramat Motor dari lini usaha car entertainment.
Hal ini bisa dimaklumi, pasalnya selama ini para pebisnis aftermarket di Indonesia tidak bisa menyuarakan pendapatnya kepada pemerintah jika hanya membawa nama perusahaan bukan sebuah perkumpulan atau asosiasi.
"Kalau kita protes sendiri kepada pemerintah tidak akan didengar, jadi kalau banyak atau maju dengan nama asosiasi mungkin bisa didengar," sambung Suhendra HF, Promotion Manager Laris Chandra, dari lini usaha pelumas dan car care.
Selain itu, dengan asosiasi ini juga bisa dijadikan tempat untuk berkumpul, duduk bareng, dan menyelesaikan permasalahan yang masih terjadi di industri aftermarket Tanah Air.
"Asosiasi ini juga bisa menjadi tempat bertukar informasi, merumuskan masalah yang terjadi, saya setuju saja," pungkas Andri Wahyu DA, Country Manager Philips Automotive Lighting Indonesia dari lini bisnis lampu mobil dan motor.
Adapun petinggi bisnis aftermarket yang hadir berasal dari perusahaan berikut:
1) PT Kramat Motor (audio car entertainment)
2) PT Dirgaputra Ekapratama (komponen mobil dan motor)
3) PT Sumber Mas Autorindo (Alarm kendaraan)
4) Lumileds (lampu mobil dan motor Philips)
5) Motoritz (Apparel motor)
6) Mitra 2000 (spare part dan aksesoris motor)
7) PT Laris Chandra (grup pelumas dan car care)
8) PT Sumber Berkat
9) Sakura Filter (ADR Group)
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR