Di bulan Agustus lalu, PT General Motors Indonesia menghadirkan Chevrolet All New Captiva. Tak hanya sekadar tampilan yang terlihat lebih fresh, Captiva juga kedatangan keluarga baru berupa varian termewah yakni LTZ.
Kami pun diberikan kesempatan untuk mencoba langsung SUV seharga Rp 439 juta ini. Seperti apa tampilannya kini? Serta apa saja fitur unggulan yang dimilikinya saat ini?
Sebenarnya kami sudah pernah mengulas impresi awal dari All New Captiva LTZ saat ia tampil di pameran otomotif, Agustus lalu. Sekadar mengingatkan kembali, mobil ini sudah mengalami sedikit ubahan di bagian depan. Lampu utama yang sudah mengandalkan proyektor kini dikombinasikan Daytime Running Lights (DRL) LED. Selain itu, grilnya juga sudah mengandalkan desain dual-port sebagai identitas baru mobil-mobil Chevrolet.
Sekarang langsung saja kita coba langsung mobil yang punya 5 pilihan warna ini.
Seperti halnya mobil-mobil seharga lebih dari Rp 400 juta, All New Captiva LTZ sudah punya fitur smart entry. Biasanya, tombol smart entry cuma ada di posisi pengemudi. Tapi tidak untuk All New Captiva, di setiap pintu terdapat tombol yang berfungsi untuk membuka dan mengunci pintu.
Sayangnya, mobil ini belum menggunakan tombol start-stop engine untuk proses menyalakan mesin. Anda masih harus memutar kontak meski tak perlu mengeluarkan anak kunci.
Untuk mengatur posisi duduk ideal Anda akan dimudahkan berkat jok yang bisa diatur secara elektrik. Namun fitur ini hanya bisa dinikmati untuk jok pengemudi saja.
Bila melihat ke sektor Multi Information Display (MID) mobil ini sudah dilengkapi fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS). Tak hanya itu, sejumlah fitur juga bisa diaktifkan melalui MID ini seperti Side Blind Zone Alert dan juga Rear Cross Traffic Alert.
Ketika mesin pertama kali dinyalakan, indikator Side Blind Zone Alert yang ada di spion menyala berwarna oranye. Kedua fitur di atas sebenarnya saling terintegrasi karena sama-sama memanfaatkan sensor yang ada di bumper belakang. Namun masing-masing punya fungsi tersendiri.
Side Blind Zone Alert akan berfungsi ketika Anda melaju di jalan raya. Ketika kondisi Anda ingin berpindah lajur namun ternyata ada kendaraan di belakang yang tak terlihat dari kaca spion, maka akan ada indikator yang menyala di kaca spion.
Sementara Rear Cross Traffic Alert akan aktif ketika kondisi Anda sedang parkir mundur, tiba-tiba ada kendaraan dari arah samping, maka akan ada alert berupa bunyi dan tanda di layar head unit tentang posisi kendaraan dari samping tersebut.
Oke, kini saatnya merasakan tenaga mesin turbo diesel yang sudah dibekali Variable Geometry Turbo (VGT) ini. Sekadar info, All New Captiva disokong mesin diesel berkapasitas 1.998 cc VCDI. Bisa dibilang, untuk saat ini menjadi mesin yang memiliki kapasitas paling kecil di kelasnya.
Tapi jangan meremehkan kemampuannya. Berkat teknologi VGT, tenaganya bisa mencapai 163 ps serta torsi maksimum sebesar 400 Nm di putaran yang cukup rendah yakni 2.000 rpm. Bahkan, sedikit saja pedal gas ditekan dalam mode Eco, seakan-akan mesin langsung ingin mencurahkan semua tenaganya ke roda depan melalui transmisi otomatis 6-percepatannya.
Oh ya, seperti sudah disebut di atas, All New Captiva juga punya fitur lain yang tak kalah hebat dibanding para rivalnya. Sebut saja Hill Start Assist, Hill Descent Control, Panic Brake Assist, Electronic Brakeforce Distribution, hingga Electronic Stability Program.
Sementara untuk fungsi hiburan, Anda akan dimanjakan dengan head unit yang memiliki fitru MyLink II. Pengguna dapat merasakan kenyamanan berkomunikasi dalam sebuah kendaraan melalui plug-and-play Android Auto dan Apple CarPlay. Untuk lebih detail soal fitur MyLink, kami akan mengulasnya lebih detail saat kami melakukan sesi test drive.
CHEVROLET ALL NEW CAPTIVA LTZ
163 PS/3.800 rpm
Harga | Rp 439 juta |
Dimensi (PxLxT) | 4.673 x 1.849 x 1.756 mm |
Wheelbase | 2.707 mm |
Mesin | 4 silinder DOHC VGT Intercooler, 1.998 cc |
Tenaga maksimum | |
Torsi maksimum | 400 Nm/2.000 rpm |
Transmisi | Otomatis 6-speed, FWD |
Velg, ban | Alloy wheel, 235/40 R19 |
Editor | : | andy |
KOMENTAR