Jakarta - Sadar atau tidak, kebiasaan sepele yang kerap dilakukan pengemudi mobil justru bisa berdampak fatal pada keselamatan berkendara. Salah satunya soal penggantian ban. Banyak pemahaman yang masih kurang ideal terkait sejumlah hal teknis penggantian ban. Masalah utamanya karena kondisi darurat, jadi terburu-buru. Sehingga mengindahkan prosedur yang sesuai. Berikut ini diantaranya; Harryt/otomotifnet.com
1. Mengencangkan Baut Roda Dengan di Injak
Sebetulnya hal ini tak perlu dilakukan. Bahkan bisa berpotensi menambah masalah. "Baut roda yang terlampau kencang menyebabkan momen inertia terlampau kencang. Selain itu baut roda akan sulit dikendurkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan penggantian ban kembali," beber Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
2. Penempatan Titik Dongkrak
Pada buku manual terdapat panduan terkait titik aman meletakkan dudukan dongkrak. “Iya baca buku manual, tiap mobil berbeda titik dongkraknya. Jangan diletakkan pada panel bodi, tapi diletakkan di bagian terkuat. Yakni pada rocker panel yang terhubung dengan sasis,” ucap Anjar.
3. Mengencangkan Pengait Ban Serep
Karena terburu-buru, pengait ban sering kurang kencang ketika memasang kembali ban pada tempatnya. Alhasil timbul bunyi-bunyi mengganggu. Kalau dibiarkan, maka baut pengait ban serep bakal kendur, ujung-ujungnya lepas. Sehingga membahayakan anda dan pengguna jalan lain.
4. Ganti Ban Serep Beda Ukuran
Ban diganti dengan yang tidak standar, ketika bocor butuh ban serep, tapi ban serepnya masih standar. Nah kalau dipasang, apa dampaknya? “Untuk emergency saja boleh. Tapi harus segera diganti. Sebab ban beda ukuran membuat kemudi jadi tak stabil. Misalnya salah satu ban depan kiri lebih kecil daripada ban lainnya, maka setir akan narik ke kiri, berbahaya,” sebut pria ramah ini.
5. Ganti Salah Satu Ban, Pasang Di Depan Atau Belakang?
Ganti ban cuma satu buah, pasang di depan atau belakang? “Dua-duanya sama saja, hanya tergantung tujuannya. Kalau dipasang di depan maka ban tersebut memang layak untuk diposisikan melibas handicap lebih dahulu, biasanya pakai ban baru jadi lebih yakin. Kalau pilih pasang dibelakang maka keuntungannya traksi roda lebih maksimal, khususnya pada mobil berpenggerak roda belakang,” urainya lagi.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR