Biasanya keluar dari kerangkeng diartikan bebas menghirup udara luar, namun jip yang satu ini justru sebaliknya
Jakarta - Kerangkeng biasanya jadi tempat terkurung yang membatasi kebebasan dari dunia luar. Namun khusus untuk jip yang satu ini, artinya berbeda. “Kerangkeng ini adalah suatu bentuk kebebasan,” ujar Ade Muhammad Arbi, pemilik Suzuki Katana kelahiran 1995.
“Aku bebas dari rasa takut ketika mobil kelontang, dan lebih percaya diri saat membawanya off-road,” jelas suami Siti Namira ini. Awalnya ia tidak tertarik dengan roll-cage. Namun setelah pasang ban 31 inci dan lift kit. Alhasil Jimny kesayangan pun menjulang. “Nah, di situ saya merasa takut klontang,” kekehnya.
“Kemudian muncul ide menggunakan roll-cage, biar merasa aman saat off-road. Memang, dengan kondisi jangkung dan ada roll-bar saya jadi lebih pede. Jika apes klontang, lebih aman,” sahut pria asal Medan ini.
“Enggak masalah juga kalau akhirnya terkesan modifikasi zaman dulu. Yang penting saat lagi amsyong (sial) dan jip klontang, saya merasa bebas berkat kerangkeng,” tutupnya. • (Rindra/otomotifnet.com)
Plus: Desain dan pemasangan
Minus: Mesin masih standar
Data Modifikasi:
Mesin: F10A, 4 silinder, SOHC, 970cc
Girboks: 5 speed manual OEM Katana
Transfercase: 2 speed part-time super low
(4.16 : 1)
Gardan: OEM SJ410 (depan/belakang)
Final gir: 8.375 : 1 (43/8) OEM JA71
Loker: Lockright (belakang)
Per: Old Man Emu HD series
Sokbreker: Kayaba Ultra
Sakel: 12 cm
Bumper: custom Margo 4x4 (depan/belakang)
Rollcage: by Margo 4x4
Pelek: Modular 7 x 15
Ban: Simex Extreme Trekker 31 x 10.5 R15
Jok: JA11 (depan), JB31 (belakang)
Setir: Jimny JDM
Winch: Warn HS9500
Light bar: 30 inci Light bar 27 watt
Spion: JB32
Skid plate tank: custom
Elektrik fan: OEM Suzuki Karimun
Bengkel: House Of Jimny: 0858-8260 0011, Rusdi Margo 4x4: 0812-1888 7157
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR