Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Mengoptimalkan Sistem SHVS di Suzuki Ertiga Diesel Hybrid

Parwata - Jumat, 17 Februari 2017 | 21:07 WIB

Manfaatkan setiap fitur dari SHVS untuk membuat output dari mesin diesel Ertiga anyar ini semakin efisien
    
Jakarta
- Suzuki Ertiga Diesel Hybrid sudah dipasarkan. Salah satu yang diunggulkan adalah klaim konsumsi bahan bakar 22,6 km/liter dari metode pengujian BT2MP-BPPT. Ini didapat dari kombinasi peran mesin diesel berkapasitas kecil dan teknologi mild hybrid yang diusungnya.

Tahukah, ada cara untuk mengoptimalkan kinerja sistem yang Suzuki sebut sebagai SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) ini?

Harold Donnel, Section Head of Product Development and Accessories SIS, akan menjelaskan bagaimana setiap komponen di bawah ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Check it out! * (Sano/otomotifnet.com)

Idle Stop

Dalam kondisi idle stop, setiap komponen elektronik termasuk lampu utama dan belakang, lampu kabin, head unit, speaker dan kipas menyala. Hanya saja, kompresor tak ikut untuk memaksimalkan waktu mesin mati ini.

Bagaimana cara agar masuk ke fase ini? Tak seperti kebanyakan mobil hybrid murni yang rumit, syarat pada Ertiga Diesel Hybrid ini tergolong sangat simpel.

Pertama, pastikan tak ada indikator berwarna oranye dengan huruf A dicoret, yang menyala di ujung kiri instrument cluster. Jika ada, tekan tombol idle start/stop di sederetan tombol pada ujung kanan dasbor. Kemudian, pastikan memenuhi semua poin di bawah ini:

-    Sebelumnya mobil telah berjalan dengan kecepatan minimal 3 km/jam
-    Setiap pintu, termasuk kap mesin dan bensin tertutup rapat
-    Seatbelt pengemudi terpasang
-    Tuas transmisi dalam keadaan netral
-    Pedal kopling dan gas tidak dalam keadaan terinjak

Penuhi setiap kebutuhan di atas, maka ketika berada dalam kecepatan 0 kpj sampai 3 kpj dan kopling dilepas, mesin akan mati dan masuk ke fase idle stop.

Yes, sistem mild hybrid ini membuat idle stop tetap dapat aktif, bahkan ketika mobil menggelinding selama kecepatannya di bawah 3 km/jam, sangat berguna di kemacetan!

Idle Start

Setelah berada dalam kondisi idle stop, hanya butuh satu langkah untuk mengembalikannya ke kondisi menyala dengan idle start, yaitu kembali menginjak pedal kopling. Namun harus mengingat kondisi di bawah ini.

Idle start membutuhkan tuas transmisi di posisi netral, sehingga apabila pengemudi menginjak kopling berbarengan memasukkan gigi, akan gagal menyalakan mesin dan ada bunyi ‘bip bip bip’. Bila terjadi, cukup kembalikan tuas transmisi ke netral dan injak pedal kopling lagi.

Keuntungan ISG juga membuat saat mesin tak sengaja mati karena kopling dilepas terlalu cepat, jadi mudah untuk kembali menyalakan. Yup, injak saja koplingnya, tak usah putar anak kunci lagi seperti pada mobil konvensional.

Yang paling disuka, proses mesin kembali menyala ini terasa sangat halus berkat starter motor yang terintegrasi di ISG.

Power Regeneration

Agar idle start/stop dapat terus berfungsi, baterai berkapasitas 70 Ah harus terus menerus diisi. Untuk mengisi ulang, akan ditandai dengan indikator ‘SHVS’ menyala di spidometer.

Harold menjelaskan, mesin harus berinteraksi dengan roda, sehingga energi kinetik dapat diubah ke energi elektrik. Syaratnya, pedal kopling tak boleh dalam keadaan terinjak.

Deselerasi menggunakan engine brake akan menyalakan indikator SHVS, begitu juga berakselerasi di putaran mesin 1.200 rpm hingga 1.700 rpm.

Gear Shift Indicator

Pada dasarnya, fitur ini berupa saran yang diberikan ECU agar pengemudi dapat berakselerasi di titik paling efisien mesin. Pada Ertiga Diesel Hybrid, ECU akan meminta pengemudi menaikkan gigi bila sudah menyentuh 2.300 rpm dan menurunkan gigi bila lebih rendah dari 1.400 rpm.

Terdapat 3 indikator yang akan ditunjukkan di layar MID. Pertama adalah simbol bulat atau titik yang akan bersebelahan dengan gigi yang sedang digunakan.

Fungsinya, memberi tahu pengemudi bahwa mereka sedang berkendara di gigi yang paling optimal, sehingga diminta untuk tetap pada gigi tersebut sambil berakselerasi secara normal.

Kedua adalah simbol panah ke bawah dan angka gigi tujuan. Indikator ini meminta pengemudi untuk menurunkan gigi ke angka yang ditunjukkan. Misalkan sedang menggunakan gigi 5 dan MID menunjukkan angka 3 dan panah ke bawah, pindahkan ke gigi 3 untuk konsumsi lebih efisien.

Editor : Parwata

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa