Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ngopi Bareng Pembalap Hery Agung. Takut Dengan Wartawan

toncil - Minggu, 26 Februari 2017 | 07:23 WIB
No caption
No credit
No caption

Semarang – Kebanyakan dokter biasanya akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan praktek atau di rumah sakit. Tapi kalau dr. Hery Agung justru lebih banyak menghabiskan waktu di lintasan balap dan juga bengkel. Selain itu, siapa sangka juga kalau pria ramah ini justru pernah ketakutan bertemu dengan wartawan dan enggak untuk di wawancara. Selain itu, “Saya juga takut naik pesawat. Makanya saya tidak pernah keluar negeri. Kalau lomba masih jarak Jawa atau Sumatera saya lebih baik bawa mobil saja,” ucapnya. (Otomotifnet.com)

Biodata
Nama    : Hery Agung Setianto
Tempat, tanggal lahir    : Semarang, 23 November 1964
Anak    : 2
Balap    : Reli, sprint reli, speed off-road

Otonet    : Kapan mulai ikut balap?
HA    : Awal sekali balap sejak 1975. Renang, sepeda dan lainnya. Tapi kalau otomotif, baru sekitar 1980-an dan sampai sekarang enggak berhenti.

Otonet    : Orangtua ikut balap?
HA    : Waktu itu masih jarang balap seperti sekarang. Orangtua lebih sering ikut balap atau lomba reli wisata. Sama ikut IDI Autoreli.

Otonet    : Bagaimana awal ikut balap?
HA    : Saya memang senang kompetisi. Awal sekali balap motor. Pernah coba motocross, gokart dan lainnya. Tapi ternyata enggak pernah berprestasi, akhirnya pindah ke balap mobil. Baru sebentar sudah menang. Diputuskan, saya ikut di balap mobil saja. Jadi sebenarnya, saya pernah ikut semua balap. 

Otonet    : Apa yang paling menantang?
HA    : Jelas reli. Karena dalam reli ada banyak faktor. Kesiapan mobil, driver, mekanik, co-driver, uang, hubungan dengan tim, dan juga faktor luck. 

Otonet    : Katanya tidak percaya dengan navigator/co-driver di reli?
HA    : Hahahahaha. Bener banget itu. Saking enggak percayanya, sebelum hari H lomba, dua minggu sebelumnya saya sudah datang. Semua di survey, bahkan kadang-kadang ikut bikin lintasan juga. Bukan itu saja, saya juga sampai bawa cat semprot untuk nandain titik rem, tapi hanya yang bahaya saja. 

No caption
No credit
No caption
dr. Hery Agung ketika mengikuti ajang drag race di kelas FFA beberapa tahun lalu

Otonet    : Pernah punya rencana berhenti balap?
HA    : Pas 2013 sebenarnya sempat berhenti balap. Tapi ternyata pas berhenti malah sakit-sakitan. Sakitnya vertigo, jantung, ginjal, darah tinggi. Nyonya (istri-red) akhirnya justru nyuruh balap lagi biar enggak sakit-sakitan. Syaratnya ya kurangi saja, jangan tiap minggu. 

Otonet    : Kapan memutuskan berhenti praktek dokter?
HA    : Waktu saya pikir saya sudah tidak mampu lagi. Karena takut justru terjadi malpraktek. Saya total berhenti praktek sejak 1999. Waktu itu karena lebih banyak bolos jadi dokter dan lebih pilih balap. 

Otonet    : Ada perasaan menyesal setelah berhenti praktek?
HA    : Enggak ada. Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada pasien, lebih baik berhenti. Lulus 1994 dan praktek di puskemas di Demak. Tapi tiap Jumat, Sabtu dan Minggu pasti bolos karena ikut balap. Sampai akhirnya takut dengan wartawan sekitar 1995 atau 1996, takut untuk diwawancari. Nanti masuk koran atau televisi, pimpinan lihat terus kena pecat. Supaya enggak dikejar-kejar wartawan, saya selalu bilang sibuk. 

Otonet    : Masih suka minum obat sebanyak 12 butir dalam satu hari?
HA    : Sekarang sih sudah enggak lagi. Tapi dulu iya. Mulainya sekitar 1999 sampai 2009. Pagi minum dua butir, nanti jam 9 atau 10 minum dua butir lagi. Siang minum lagi dua, sore, malam dan tengah malam dua lagi. Total 12 butir dan langsung dimarahi sama bapak. Katanya nanti sakit. Akhirnya benar kejadian. Tahun 2009, saya masuk rumah sakit 13 kali, 2010 ada sekitar 9 kali. Penyakitnya juga lengkap. 

Otonet    : Kegiatan sehari-hari saat ini?
HA    : Sekarang sih santai saja. Tiap hari ke bengkel untuk urus mobil pribadi dan mobil balap saja. Lumayan, mobil balap drag race ada lima, mobil reli juga lima dan adventure off-road. 

Otonet    : Katanya senang dengan bepergian tanpa rencana, apa yang paling baru ini dilakukan?
HA    : Memang lebih enak seperti itu. Yang paling baru ini, perjalanan dari Semarang ke Flores pakai motor Yamaha Mio sama temen-temen berlima. Ngobrol sama teman Sabtu, Senin pagi kita berangkat setelah selesai balap drag race. Awalnya hanya sampai Bali, tapi merasa kurang, eh akhirnya sampai Flores. Tadinya mau terusin sampai Papua, tapi enggak jadi. 

Hery Agung (tutup kepala putih) ketika bersama rekan-rekannya melakukan perjalanan dari Semarang-Flores

Editor : toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa