Jakarta - Jumat (24/3) bertempat di Parc 19, Kemang, Jaksel PT Piaggio Indonesia (PI) meluncurkan skutik retro terbarunya, yaitu Vespa LX i-get 125 dan S i-get 125.
Perubahan besar ada di mesin, kapasitas jadi hanya 125 cc dan menggunakan mesin i-get (Italian Green Experience Technology), teknologi seperti yang disematkan di Vespa Sprint dan Primavera i-get 150.
“Dengan mesin i-get, membuat performa mesin lebih baik, meningkatkan efisiensi bahan bakar, lebih halus, smooth dan mengurangi kebisingan,” terang Marco Noto La Diega, President Director PT PI.
Menurut Rakhmat Pratomo, Aftersales Director PT PI, bisa dibilang mesin yang dipakai seluruhnya baru. “Dari crankcase, crankshaft sampai semua bagian CVT didesain baru, tapi basiknya dari mesin Spirnt dan Primavera yang 150 cc hanya diameter piston dikecilkan,” terangnya.
Apa saja ubahannya? Yang ringan ada penggunaan dinamo starter baru yang suaranya lebih senyap. Juga filter udara berbahan kertas dan juga knalpot berdesain baru. Sisanya?
Yuk disimak. (Aant, Popo / Otomotifnet.com)
1. Crankshaft
Diungkapkan oleh Yudi Riswanto, Technical Training PT PI, crankshaft baru didesain untuk mengurangi getaran, tentu pada bentuk dan distribusi bobotnya. Sayang beliau enggan menjelaskan lebih detail ubahannya.
Dibanding mesin i-get 150 cc, perubahan utama ternyata hanya diameter piston dikecilkan jadi 52 mm, sedang mesin 150 cc 58 mm. Stroke tetap 58,6 mm, sehingga kapasitas murninya hanya 124,5 cc.
2. Cylinder Head
Piaggio tetap mengandalkan kepala silinder dengan konstruksi SOHC dengan 3 klep, 2 in dan 1 ex. Namun pada mesin i-get konstrusinya benar-benar diubah untuk mendapatkan efisiensi volumetrik terbaik.
3. Crankcase
Dengan berbagai komponen mesin baru, tentu crankcase juga baru. Dari luar pun langsung tampak jelas lebih slim, beda banget dengan generasi mesin sebelumnya.
4. Sistem Injeksi
Menggunakan throttle body yang sama dengan milik mesin Sprint dan Primavera i-get 150 cc, diameternya 26 mm yang dipasangkan dengan injektor baru dari Keihin. “Sedang sensor oksigen pakai Bosch,” terang Yudi. ECU sudah pisah dari throttle body seperti yang telah diterapkan pada Sprint 3V.
Tujuannya mempermudah perawatan dan biayanya. “Bedanya dengan yang i-get 150 ada pada engine mapping,” imbuh Yudi. Tentu saja karena kebutuhan bahan bakarnya lebih sedikit.
5. CVT
Area CVT mendapatkan sentuhan total, maklum pengguna Vespa generasi sebelum i-get selalu mengeluhkan soal vibrasi. Ubahannya dari cover CVT, clutch bell (rumah kopling), clutch pads (kampas kopling), puli driven, clutch spring dan variator spring.
“Bisa dikatakan puli driven pada motor i-Get ini sudah dirombak total desainnya untuk memberikan hasil yang lebih baik, lebih lembut tetapi tetap responsif,” terang Yudi. Bahkan ternyata desain breather juga baru untuk transmisi, mengarah ke atas dan dilindungi oleh air filter box yang juga baru.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR