Jakarta - Sejatinya banyak orang tidak suka dengan penampilan Dodge Dart 1966. Wajah kaku, kotak dan terkesan monoton membuat namanya kurang sukses di pasaran Indonesia zaman 1960-an.
Pamornya kalah jauh dengan merek lain bikinan Amerika seperti Chevrolet Bel Air atau Impala.
Namun sang empunya menantang Albert, bos bengkel Alstein Automotive Design dan Firman dari Fix Garage untuk mengubah jalan hidup Dodge Dart ini. “Yang punya juga sudah bingung mau diapain mobilnya ini,” canda Albert.
NIssan Skyline
Maka proyek Frankenstein pun dimulai. Konsep utama adalah membuat penampilannya menjauhi kesan ‘Ugly Dart’. “Gue lihat ada garis bodi belakang samping mirip tarikan garis bodi Nissan Skyline KPGC10,” bisik Albert.
Nissan Skyline KPGC10 biasa disebut Hakosuka (hako = kotak, suka = skyline) ini memang termasuk salah satu sedan legendaris Jepang.
Skyline generasi pertama inilah yang kemudian menginspirasi Albert untuk mengubah Dart ini. Bukan menjadikan Dodge Dart menjadi Hakosuka, namun terinspirasi dari gaya Kyusha Style yang sedang demam di Jepang.
Kyusha Style termasuk salah satu gaya yang diaplikasi pada mobil-mobil retro klasik di Jepang, salah satu tuner Jepang yang sohor adalah Rocky Auto. Rocky Auto memberikan nuansa bergaya pada mobil retro yang terlihat klasik lewat aplikasi overfender, pelek lebar, cat klimis dan bodi rebah.
Albert menggandeng Firman dari bengkel Fix Garage untuk menyelesaikan urusan bodi. Beberapa detail yang merujuk gaya Kyusha dirancang, termasuk bentuk fender tambahan yang biasa disebut fat fender.
Fender dari bahan pelat ini dibentuk setelah ruang spakbor dijejali pelek Rota dengan spek 17x(9+9,5) inci dengan offset -13 (depan) dan -19 (belakang).
Editor | : | Otomotif R4 |
KOMENTAR