Otomotifnet.com - Ketika diluncurkan beberapa bulan lalu, PT General Motors Indonesia berhasil mengejutkan kami ketika city car mungilnya, All New Chevrolet Spark, seakan naik kelas karena kini menggunakan mesin 1.400 cc dibandingkan sebelumnya 1.200 cc.
Namun di tengah hampir setiap saudaranya; Spin, Orlando, Trax dan Trailblazer yang menggunakan transmisi otomatis GM 6-percepatan, Spark 1.4 tidak menggunakan jenis transmisi yang sama. Alih-alih, CVT lah yang dipilihnya.
Seakan kami takut pilihan transmisi tanpa rasio dan gigi itu bisa membuat performa mesin Ecotec 1.4L 1.399 cc bertenaga 97 dk dan torsi 124 Nm-nya terhambat, cukup legalah ketika PT GMI menambahkan Continously Variable Transmission milik Chevy Spark ini ternyata mengadopsi auxiliary gear.
Apa itu dan bagaimana efeknya? Otomotifnet mencoba jajal All New Chevrolet Spark tersebut dalam kesempatan singkat yang diberikan PT General Motors Indonesia di Lembang - Tangkuban Parahu (19/5/2017) dan merasakan efeknya.
Seperti mobil dengan CVT lainnya, respon di awal cukup galak, namun cenderung lebih halus dibanding torque converter konvensional yang biasa memiliki rasio ekstra-rendah di gigi satunya.
Namun bila CVT konvensional seperti pada Proton Iriz, Honda Brio, Mitsubishi Mirage dan Nissan March akan mempertahankan putaran mesin linear setara dengan kecepatan, CVT dengan auxiliary gear pada Chevy Spark ini akan mensimulasikan ada pergantian gigi.
Hal ini kami coba ketika menginjak pedal gas setengah, kemudian putaran mesin terus mendaki hingga 3.000 rpm di kecepatan 30-an km/jam, hingga kemudian terasa sedikit sentakan dan putaran mesin turun kembali ke bawah 2.000 rpm. Yup, CVT konvensional tidak akan melakukan hal tersebut.
Aux gear ini juga membuat proses overtake atau menyalip menjadi lebih menyenangkan, karena bila pedal gas tiba-tiba diinjak lebih dalam akan memberi rasa downshift seperti di transmisi konvensional biasa, sehingga tidak membiarkan mesin berteriak kencang hingga menunggu CVT-nya catch up.
Singkat kata, CVT pada Spark ini tidak terasa membuatnya menjadi lemot atau menghambat performa dalam kotanya.
Meski begitu, karakter khas CVT seperti teriakan mesin yang terdengar lebih kasar ketika di-kickdown tetap terasa. Well, nothing is perfect.
Tambahan lagi, Spark juga menyediakan gigi ‘L’ atau low sehingga pengemudi bisa merasaksan engine brake ketika melewati jalan turunan.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR