Jakarta-Meski jarang dipakai, namun rem parkir punya fungsi vital dalam berkendara.
Berikut jenis-jenis dari rem yang juga biasa disebut rem tangan ini.
Pedal
Seperti layaknya yang menggunakan tuas, rem parkir yang menggunakan pedal juga sama cara kerjanya.
Dengan diinjak maka akan menarik kabel rem.
Setelah itu selanjutnya akan mengaktifkan rem parkir.
Untuk melepasnya jelas berbeda dengan sistem tuas yang model pencet.
Pada rem parkir yang menggunakan pedal, harus diinjak lagi sedikit supaya bisa release.
Injak sedikit, maka pengait yang ada akan melepas kuncian pedal.
Metode lainnya ada yang pakai tuas lain untuk release.
Cara kerjanya sama seperti dengan menginjak pedal sedikit.
Hanya penempatannya saja yang berbeda.
Pada sistem ini, maka akan ada tambahan tuas untuk mengangkat pengikat pedal tersebut.
Bagi sebagian orang, rem parkir menggunakan pedal lebih menyenangkan. Sebab menggunakan kekuatan kaki untuk mengaktifkannya.
Sehingga kekuatan dan daya cengkeram rem terasa lebih pakem.
Bagaimana dengan penyetelannya? Biasanya, pada batang pedal, terdapat baut atau mur penyetelan. Nah, mur itulah yang diputar untuk menentukan tinggi-dalamnya injakan pedal.
Tuas
Sistem seperti ini mulai banyak ditemukan pada kendaraan jenis baru.
Model tersebut biasanya sudah berbentuk disc brake atau remcakram.
Cara kerjanya sama dengan rem tangan tarik.
Hal yang membedakan adalah bentuk tuasnya saja.
Tuas itu memiliki fungsi untuk menarik kabel sling baja yang terhubung dengan rem di bagian belakang.
Rem tangan ini memiliki tombol pada ujung tuasnya yang berfungsi untuk melepas cengkeraman pada rem belakang.
Perawatan pada rem tangan model tersebut tidak susah.
Untuk merawat sling baja agar tidak cepat ‘mulur', sebaiknya jangan terlalu sering menyetel dari kabel yang terhubung ke rem belakang. Sebaiknya diimbangi dengan menyetel langsung dari sistem pengereman.
Elektris
Beberapa tahun yang lalu, rem parkir elektrik merupakan fitur yang hanya terdapat pada kelas premium.
Mulai dari munculnya pertama kali pada BMW Seri 7 E65 pada 2001, fitur ini dianggap semakin memudahkan kerja pengemudi.
Seiring berkembangnya teknologi, fitur ini mulai hadir pada mobil-mobil level menengah.
Rem jenis ini contohnya hadir pada Chevrolet Captiva 'facelift', tinggal tarik dan tekan saja untuk menggunakannya.
Karena sudah tidak menggunakan gaya untuk menarik tuas lagi, maka kabel untuk menarik rem parkir pun sudah tidak digunakan, berpindah menggunakan motor elektrik.
Pada Captiva, motor elektrik terdapat di belakang, ada pada piringan cakramnya.
Ketika tombol rem parkir diaktifkan dengan ditarik, maka komputer mengirim pesan ke sensor pada motor elektris di belakang, sehingga motor bergerak mendorong piston dan mengunci kaliper rem belakang.
Oh iya, untuk mengaktifkan perlu menginjak pedal rem kaki terlebih dahulu, karena terdapat switch yang perlu aktif di pedal sebelum dapat menggunakan rem parkir elektronik tersebut.
Rem parkir elektrik ini juga hadir di Honda HR-V. Dengan fitur auto release, pengemudi tidak perlu menekan tombol rem parkir untuk menonaktivkannya.
Cukup injak gas saja, maka motor akan secara otomatis menarik piston dari kalipernya.
Tetapi agar fitur ini bisa aktif, pengemudi perlu menggunakan sabuk pengaman, sehingga komputer mengetahui bahwa mobil sudah aman untuk melaju.
Berbeda dengan rem parkir yang masih menggunakan kabel, ketika rem parkir elektrik ini diaktifkan saat mobil tidak dalam keadaan diam, maka sensor akan mendeteksi hal tersebut dan kembali menonaktifkannya.
Hal ini terjadi jika ban masih terus berputar lalu tombolnya diangkat, piston yang terdorong oleh motor elektrik akan terhalang piringan yang masih terus bergerak.
Sekilas akan terdengar bunyi ‘tek tek tek', dan kemudian tanda rem parkir di spidometer akan kembali mati secara otomatis.
Hal ini tentu untuk mencegah mobil dari berhenti mendadak ketika tombol tidak sengaja terangkat atau dimainkan oleh anak kecil.
Tarik
Rem parkir sistem tarik biasanya ditemukan pada kendaraan model lama seperti Toyota Kijang ‘kotak', Mercedes-Benz 1976, Isuzu Panther model lama dan lain-lain.
Tapi, ada juga mobil baru yang memiliki rem jenis ini, contohnya Datsun Go.
Pada model tarik biasanya masih menggunakan sistem teromol. Untuk merawat rem teromol tersebut ada sedikit perbedaan dengan model disc brake.
Khusus rem teromol harus lebih telaten merawatnya.
Sesekali mesti dibongkar untuk membersihkan debu-debu rem.
Untuk mengaktifkan rem tersebut, tinggal tarik saja tuasnya. Sedang apabila ingin melepas, tinggal memutar tuas sedikit ke arah kiri. Rem model ini butuh penyetelan ketika posisi penguncinya sudah mulai ‘longgar'.
Itu terjadi karena kabel sling sudah longgar, seiring penggunaan.
Fitur Auto Brake Hold
Melengkapi rem parkir elektrik, biasanya pabrikan menambahkan fitur auto brake hold.
Fitur ini memungkinkan mobil untuk mengaktifkan rem selama beberapa detik, setelah pedal rem diinjak dalam keadaan berhenti.
Maksudnya, membantu pengendara agar tidak selalu menginjak pedal rem, misal saat di kemacetan.
Di Indonesia, fitur ini contohnya terdapat pada Honda HR-V dan VW Tiguan TSI.
Pada HR-V, tombolnya terletak di bawah tombol rem parkir elektrik dan bertuliskan ‘Brake Hold', sedangkan pada Tiguan bertuliskan ‘Auto Hold'.
Meskipun tombolnya diletakkan di dekat tombol rem parkir elektrik, tapi ternyata mekanisme yang digunakan berbeda.
Ketika fitur brake hold diaktifkan, maka komputer akan mengirim pesan ke modul ABS di keempat roda, sehingga secara otomatis keempat rem akan terus aktif hingga kembali digas.
Untuk mengaktifkannya pada Honda HR-V, cukup tekan tombol ‘Brake Hold', lalu muncul notifi kasi di instrument cluster-nya.
Selanjutnya, pengemudi tinggal menginjak pedal rem, dan ketika mobil sudah berhenti.
Posisinya akan terus tertahan meskipun pedal rem di kaki sudah dilepas dan tuas transmisi masih dalam posisi D.
Bila pedal gas diinjak, maka sensor pada ABS otomatis dinonaktifkan.
Editor | : | erie |
KOMENTAR