Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Libur Lebaran, 7 Hal Kecil Pemicu Kecelakaan

erie - Rabu, 28 Juni 2017 | 16:39 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta-Kecelakaan di jalan raya terlalu sering disebabkan oleh hal-hal yang sebenarnya kecil. 

Keberadaan komponen di kendaraan yang sudah tidak layak pakai adalah salah satu contohnya. 

Nah bagi yang belum menjalani arus balik libur lebaran masih ada waktu buat menyelesaikan sejumlah potensi kendala:   

1. Mika Lampu Buram
Tidak jarang Anda menemui masalah ini pada mobil. 

Akibatnya, pancaran lampu baik lampu utama ataupun lampu rem akan berkurang. 

Ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan pengemudi untuk berkomunikasi dengan pengemudi di depan atau di belakangnya karena tidak cukupnya cahaya untuk memberikan aspek visibilitas yang cukup. 

Banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini, mulai pengggunaan lampu dengan voltase tinggi, sering terkena sinar matahari dalam waktu lama. 

Bisa juga karena sering terkena air hujan dan tidak langsung dibersihkan dengan air, atau membiarkan debu halus menempel dalam waktu lama dan usia pakai yang sudah melebih lima tahun. 

No caption
No credit
No caption
Mika buram maka cahaya tak bisa keluar sempurna

2. Campuran Wiper Fluid Tidak Sesuai
Jangan sembarangan meracik wiper fluid atau cairan wiper.

Cukup campurkan dengan air.

Sifatnya yang seperti deterjen bermanfaat menghilangkan dan mencegah timbulnya jamur pada kaca. 

Tapi tak jarang pemilik terlalu semangat hingga kebanyakan menggunakan cairan wiper fluid. 

Hal ini dapat berakibat busa tidak mudah hilang saat disemprotkan dan berpotensi mengganggu pengelihatan pengemudi. 

Oleh karena itu, sebaiknya lihat petunjuk rasio pencampuran antara air bersih dengan wiper fluid.

No caption
No credit
No caption
Salah campuran bikin kaca berbusa

3. Isi Angin Nitrogen Lebih Baik?
Sebenarnya pada prinsipnya penggunaan angin biasa atau nitrogen sama saja, hanya memang ada beberapa kelebihan yang didapatkan dari penggunaan nitrogen. 

Molekul nitrogen lebih besar dibanding angin. 

Bila molekul lebih besar maka gaya gesek di dalam ban lebih rendah ketimbang oksigen. 

Dampaknya, potensi kebocorannya lebih rendah, ban tidak cepat panas dan peformanya menjadi stabil. 

Berbeda dengan angin biasa yang mudah panas. 

4. Ukuran Watt Lampu Tidak Sesuai 
Setiap mobil menggunakan watt lampu yang berbeda-beda. 

Sebaiknya Anda memperhatikan hal ini ketika akan melakukan penggantian bohlam lampu yang mati. 

Jika tidak memperhatikan hal ini, ada beragam konsekuensi yang mungkin akan dihadapi. 

Menggunakan lampu yang arus watt-nya berbeda, akibatnya antara lain, suhu lampu terlalu panas yang dapat merusak mika atau reflektor lampu. 

Lalu cahaya lampu tidak terang dikarenakan menggunakan lampu dengan voltase yang lebih rendah, selain itu fuse atau kabel yang mengalirkan listrik ke lampu berisiko terbakar dikarenakan arus listrik yang tidak sesuai.

No caption
No credit
No caption
Kuncinya perhatikan besaran watt yang sesuai dengan spesifikasi bawaan mobil

 5. Wiper Sudah ‘Tua’ 
Indikasi wiper sudah harus diganti adalah pada saat wiper sudah tidak bisa membersihkan air secara maksimal di kaca depan mobil. 

Ketika karet wiper mobil sudah kehilangan elastisitasnya membuat wiper tidak dapat membersihkan air secara sempurna. 

Selain itu, karena bilah karet mengeras, saat bersentuhan dengan permukaan kaca depan mobil risiko kaca tergores semakin tinggi.

No caption
No credit
No caption
Wiper yang keras bikin sapuan air tak maksimal

6. Kaca Film Terlalu Gelap 
Dilihat dari sisi safety, penggunaan kaca film dengan tingkat kegelapan yang terlalu tinggi dapat menganggu pengelihatan pengemudi mobil. 

Mungkin tidak terlalu terasa ketika siang hari, tetapi berbeda cerita ketika malam hari. 

Tingkat kegelapan kaca film yang direkomendasikan adalah 40 persen untuk kaca depan dan 40-60 persen untuk kaca samping dan belakang. 
 

7. Menyesuaikan Spion 
Hal ini kadang dilupakan oleh pemilik mobil yang mobilnya juga digunakan oleh orang lain atau anggota keluarga yang lain.

Perlu diingat jika mobil anda tidak hanya digunakan secara pribadi, dapat dipastikan beberapa pengaturan pada mobil akan berubah baik kaca spion samping atau tengah. 

Mengecek spion sebelum berkendara adalah salah satu kewajiba saat berada di kabin yang harus dilakukan sebelum mulai mengemudi. 

Bertujuan untuk meminimalisir blindspot di sekitar mobil.

Setel posisi spion harus dilakukan saat mobil berhenti

Editor : erie

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa