2. Lalu, kencangkan lagi tutup pembuangan tadi, lalu tuang radiator flush lewat lubang masuk dan pasang lagi tutup atas radiator.
Dilanjutkan hidupkan mesin selama ± 15 menit hingga radiator flush larut dalam cairan radiator lama, dan bekerja mengikis deposit pada permukaan saluran pendingin. “Lebih dari 15 menit juga enggak apa-apa kok,” ujar Ikin.
3. Usai itu, buang air radiatornya sampai habis, termasuk yang di dalam tabung reservoir. Kemudian pasang lagi tutup pembuangan dan masukan air biasa hingga radiator penuh.
Hidupkan lagi mesin selama ± 15 menit. Bila air radiator berkurang, tambahkan. Tujuan diisi air biasa hanya untuk pembilasan, agar sisa cairan radiator lama yang bercampur radiator flush terbuang semua.
4. Jika sudah, buang lagi air radiator tersebut sampai benar-benar terkuras, bila perlu diamkan beberapa lama. Baru deh setelah itu tutup kembali baut pembuangannya, dan tuang radiator coolant yang baru.
5. Kemudian hidupkan lagi mesin beberapa saat untuk memastikan saluran radiator terisi merata. Bila didapati volume coolant pada radiator berkurang, tambahkan lagi coolant baru hingga penuh.
Nah, guna menghindari gelembung udara dalam saluran radiator, coba buka tutup pembuangan atau bleeding udara, sampai coolant keluar. Beres deh, mobil sudah siap digunakan. Mudah kan?
6. Jangan lupa juga untuk mengecek tangki cadangan radiator (reservoir tank). Apabila kotor segera kuras dan isi kembali dengan cairan radiator coolant yang baru sampai batas maksimum kemudian tutup kembali dengan rapat.
Editor | : | Andhika Artawijaya |
KOMENTAR