Otomotifnet.com - Manager tim Suzuki MotoGP, Davide Brivio, mengakui menyesal saat lihat penampilan Johann Zarco di MotoGP.
Zarco tampil memukau bersama Monster Tech3 di MotoGP musim lalu dan menjadi Rookie Of The Year.
Penyesalan Davide Brivio bermula saat musim 2016, Suzuki kehilangan kedua pembalapnya (Maverick Vinales dan Aleix Espargaro) yang hengkang ke tim lain.
Johann Zarco sebenarnya masuk dalam radar pembalap incarannya.
Davide Brivio mengaku bahwa timnya sempat punya perjanjian pra-kontrak dengan Johann Zarco pada pertengahan 2016.
(BACA JUGA : Waduh, Onderdil MotoGP Dijual Bebas, Motor Matik Aja Bisa Pakai)
Namun, akhirnya Suzuki lebih memilih Alex Rins menemani Andrea Iannone daripada Johann Zarco yang kemudian bergabung dengan Tech3.
"Aku mendapat pertanyaan sama itu berkali-kali, melihat apa yang Zarco lakukan."
Jujur, aku memikirkannya," kata Davide Brivio.
Brivio mengungkapkan penyesalannya karena gagal merekrut Zarco.
Brivio ternyata sangat menyukai Johann Zarco.
Mantan manager Yamaha yang keluar bersamaan dengan hengkangnya Valentino Rossi ke Ducati musim 2011 itu bilang bahwa Zarco sangat paham motor.
(BACA JUGA : Enggak Dijual, Yamaha 'Xsys' Ini Cuma Mau Ditukar Sama Versys)
Suzuki pernah mencoba kemampuan Zarco pada tahun 2016 lalu untuk pengembangan GSX-RR.
Hal itu memberinya kemampuan untuk memberi masukan bagus bagi pabrikan dalam pengembangan motor.
"Zarco sudah tahu sejarah motor bahkan sebelum dia lahir, dia mempelajarinya," pungkas Davide Brivio.
Meski mengakui menyesal tak berujung, Davide Brivio mencoba tegar dan ikut senang dengan pencapaian Zarco saat ini.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR