Otomotifnet.com - Berhasil merajai garis terdepan di kelas AP (Asia Production) 250, seri kedua kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) yang dihajat di sirkuit The Bend Motorsport Park Adelaide, Australia (21-22/4).
Trio pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT), rupanya punya strategi jitu.
Maklum saja berkompetisi di sirkuit baru, bahkan semua pembalap Asia pun buta dengan racing line sirkuit The Bend Motorsport Park.
(BACA JUGA: Berbulan-Bulan Toyota Alphard Masuk Bengkel, Akhirnya Kayak Begini)
Nah, bikin racing line sendiri rupanya menjadi jurus ampuh.
"Sejak awal, saya coba belajar adaptasi dengan tidak banyak mengikuti rombongan."
"Tetapi coba mencari line sendiri secara optimal baik pada titik braking maupun saat buka gas," ungkap Mario Suryo Aji, yang dijuluki 'Super Mario'.
Dia pun menambahkan, bekal dari latihan resmi dan kualifikasi yang berhasil menorehkan hasil optimal.
Pun begitu dengan Rheza Danica Ahrens, sejak awal latihan hingga kualifikasi dia sudah punya feeling yang pas dengan karakter sirkuit The Bend Motorsport Park.
(BACA JUGA: Kelas Berat Nih, Toyota New Agya Pakai Air Suspension, Tenaga Tembus 143 dk!)
"Saya mendapat feeling yang bagus di sirkuit yang baru pertama kali saya injak ini."
"Tahap demi tahap setting saya terus meningkat," tutur Rheza Danica Ahrens.
Masih menurutnya, berada di grid pertama adalah awal yang bagus untuk bisa raih podium 1 saat race (hari ini).
"Mohon doa dan dukungannya agar kami dimudahkan dan dilancarkan dalam meraih podium terbaik," ujar pemilik nickname 'The Silent Boy' ini.
(BACA JUGA: Bikin Penasaran, Ada 3 Hal Baru Di Suzuki All New Ertiga, Simak Penjelasannya)
Tak ketinggalan, Awhin Sanjaya juga terus mengupgrade dirinya, sehingga sukses di front row AP250 sebagai tiga besar bersama Rheza dan Mario.
"Semoga saya bisa mempertahankan performa saya di race nanti dan berhasil podium."
"Mohon dukungan dan doa agar kita bisa kibarkan Merah Putih di putaran Australia ini," sebut Awhin, yang juga juara nasional Motoprix MP2 2016.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR