4. Sosok Irfan
Irfan diketahui berasal dari Pemekasan.
Saat itu, ia tengah berlibur di kota Bekasi dan menginap di rumah pamannya sejak lima hari sebelum bulan puasa dimulai.
Diketahui ternyata Irfan adalah santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Bandungan, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Aksinya yang berhasil melumpuhkan pelaku begal ia akui karena kerap mengikuti kegiatan bela diri silat di Pondok Pesantrennya.
Indarto mengatakan, aksi Irfan tersebut dapat menjadi inspirasi warga Kota Bekasi dan anggota Polres Metro Bekasi Kota dalam melawan tindak kejahatan.
"Dua-duanya (berusia) 19 tahun, tetapi mempunyai nyali dan kemampuan untuk menggagalkan perampokan. Tepuk tangan untuk mereka berdua," kata Indarto.
Namun, Indarto mengingatkan warga agar tidak nekat melawan penjahat.
Menurut dia, warga harus memastikan dirinya mempunyai kemampuan yang seimbang sebelum melawan penjahat.
"Kalau kita mau melawan kejahatan harus dilihat keseimbangan. Kalau mau melawan jangan juga dipaksakan melawan karena akan lebih meningkatkan intensitas kekerasan," katanya.
Ia menjelaskan, Irfan berani melawan para begal karena telah menguasai bela diri.
Irfan menuturkan, sudah dua tahun terakhir mempelajari seni bela diri Joko Tole Naga Putih di pondok pesantrennya.
Saat kejadian, Irfan berhasil menangkis beberapa hujaman celurit pelaku dan menendang pelaku hingga terjatuh.
(BACA JUGA: Bikin Bangga! Korban Yang Tewaskan Begal Banjir Pujian Dari Komunitas Madura)
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR