Ada juga deretan lampu seperti indicator battery, neutral, dan Malfunction Indicator Lamp (MIL).
Sesuai genrenya sebagai besutan adventure, Himalayan punya kaki-kaki yang jenjang, berkat penggunaan pelek depan ring 21 inci dibalut ban Pirelli MT 60 90/90-21, untuk belakang pakai pelek ring 17 inci menggunakan ban tipe sama ukuran 120/90-17.
Pendukungnya suspensi depan teleskopik berukuran cukup panjang dan suspensi belakang monosok dengan linkage yang memiliki travel 180 mm.
Eh ini pertama kalinya Royal Enfield menggunakan monosok lo!
Sebagai tunggangan adventure, membawa perbekalan merupakan hal wajib, makanya Royal Enfield menyiapkan fitur braket untuk barang di depan, tepatnya di kanan kiri tangki bagian depan, dan ada juga rak di bagian belakang yang juga bisa dipasang pannier.
Dibekali juga dengan tangki bensin cukup besar, muat 15 liter agar tak perlu sering-sering mampir SPBU.
Riding Position & Handling
Tinggi jok 800 mm dan suspensi cukup amblas kala diduduki, membuatnya ramah bagi rata-rata postur orang di Indonesia yang berkisar 170 cm, karena kaki bisa menapak untuk menahan motor.
Mulai dari jok ini kesan nyaman sudah dapat dirasakan, karena joknya lebar serta memiliki busa yang tebal dan empuk.
Begitu juga dengan posisi pijakan kaki pengendara yang tidak membuat kaki menekuk, sehingga kaki tak akan cepat pegal.
Setangnya terbilang lebar, tapi sayangnya saat diraih terasa jauh, sehingga lengan pengendara jadi lurus.
Mengatasinya posisi duduk perlu sedikit membungkuk. Maklum motor ini dikembangkan di India, yang mana postur orangnya tinggi-tinggi.
(BACA JUGA: Aneh, Kawasaki Ninja 1000 Cuma Bisa Mentok Di 6.000 Rpm, Ternyata Si Kecil Ini Penyebabnya)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR