Otomotifnet.com - Punya moge atau motor gede memang memberikan rasa kepuasan dan kebanggaan tersendiri, tapi tentu tidak cocok kalau dipakai harian di Jakarta yang macetnya parah.
Inilah yang membuat Michael memilih memodifikasi Aerox 155 VVA miliknya berpenampilan bak moge, dibanding memelihara moge beneran.
“Sebenarnya senang moge, tapi males bawanya karena Jakarta macet. Bodi dan bobotnya juga gak ringan. Karena saya naik motor untuk harian dan pergi ke kantor, makanya pilih motor matik saja gak capek, tinggal gas aja,” bukanya.
(BACA JUGA: Ajiib.. Aerox Pasang Setang Telanjang, Geser Spido, PCX 150 Juga Minder Lihatnya)
Langkah modifikasinya diawali ganti sok depan jadi upside down.
“Saya lihat kayaknya jadi lebih keren dan gagah. Lalu ganti rem belakang tromol jadi cakram,” sambung Keke panggilannya, yang juga mengganti lampu LED depan bawaan Aerox jadi proyektor biar lebih terang.
Berikutnya pengereman dimodifikasi biar seperti moge umumnya.
Lihat saja depan pakai double disc brakes CEN yang diapit kaliper Brembo 4 piston, yang dipompa master rem Brembo RCS19.
Tekan sedikit berhenti nih! Untuk rem belakang pakai master rem Brembo RCS15 dan kaliper Brembo 2 piston.
Selanjutnya roda diperbesar menggunakan pelek Delkevic lebar 3 dan 4,3 inci.
“Aslinya untuk NMAX, makanya banyak yang diubah. Teromol belakang sisi kirinya dipapas 5 mm karena mentok gearbox, gearbox juga dipapas atasnya dan dilas."
"Kalau yang depan papas dudukan cakramnya 5 mm,” rinci Wiryawan dari Fat Motorsport di bilangan Pondok Bambu, Jaktim yang dipercaya mengerjakan motor ini.
(BACA JUGA: Aerox Galak, Knalpotnya Kayak Copotan MotoGP, Posturnya Makin Bikin Iri)
(BACA JUGA: Cakep Banget, Yamaha Aerox Kayak Moge Matik Eropa, Sokbreker Belakang Raib, Pelek Jari-Jari)
Agar bokong terlihat seperti moge, Keke sampai beli lampu belakang Ducati Diavel seharga Rp 6 juta.
Wow! Ini sih motong rangka tapi berani nambah budget namanya.
“Saya ingin bagian belakang seperti moge, karena ban dan bodi belakangnya sudah mendukung. Lagi pula Wiryawan menyanggupi untuk untuk pasang lampu ini,” papar Keke yang rela rangka motornya dipotong demi terpasangnya lampu Diavel itu.
Sebagai finishing bodi tidak dibiarkan standar, dengan warna dasar hitam namun dengan dikasih decal minimalis bergambar bendera Italia.
“Saya tidak suka warna yang ramai, simpel aja. Saya kasih contoh motif dari helm AGV, lalu Wiryawan yang atur,” tutup Keke yang tinggal di bilangan Guntur, Pasar Rumput, Jaksel ini.
Udah kayak moge kan? (Fariz/Otomotifnet.com)
Plus: Area kaki-kaki terlihat padat
Minus: Gak ada spionnya nih
Data Modifikasi
Master rem depan: Brembo RCS19
Master rem belakang: Brembo RCS15
Selang rem: Hel
Tabung minyak rem: Lightech
Kaliper depan: Brembo 4P Black
Kaliper belakang: Brembo 2P Black
Cakram: CEN
Spidometer: Koso RX2
Sokbreker depan: Upside down NUI
Pelek depan: Delkevic 3.00x14
Pelek belakang: Delkevic 4.50x14
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso Scooter 120/70-14
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso Scooter 150/70-14
Arm: Custom aluminum billet
Monosok: Ohlins Yamaha YZF-R15
Knalpot: SC Project GP
Undertail: Custom
Stop lamp: Ducati Diavel
Blok mesin: TDR 177 cc
Filter udara: KTC
Sein: JPA
Headlamp: Custom projie
Jok: Custom
Spion: Rizoma
Proguard: Rizoma
Handgrip: Rizoma
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR