Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tren Sindrom Marc Marquez, Semua Tim MotoGP Rekrut Pembalap Muda

Joni Lono Mulia - Rabu, 1 Agustus 2018 | 20:40 WIB
Marc Marquez rajanya Sachsenring
catalunyapress.es
Marc Marquez rajanya Sachsenring

Otomotifnet.com - MotoGP musim depan sudah hampis pasti daftar pembalap yang ikut serta, banyak juga yang nasibnya nggak jelas seperti Bradley Smith.

Pembalap tim KTM Factory Racing itu dipastikan kehilangan posisi di tim pabrikan asal Austria itu.

Pun tidak juntrun karier MotoGP-nya musim depan, Bradley Smith punya pendapat akan tim MotoGP saat ini.

Pembalap asal Inggris itu melihat sudah ada pergeseran tim di MotoGP, terutama sejak era Marc Marquez yang melakondi debut di MotoGP 2013 lalu.

Tren yang bisa dibilang sindrom Marc Marquez.

Ada pembalap muda berbakat melakoni debut di MotoGP dan langsung tampil bagus.

(BACA JUGA: Gak Nyangka, Kawasaki Ninja 150 RR Habiskan Ratusan Juta Dipakai Sekadar Cari Keringat)

Bradley Smith tidak akan bersama KTM lagi di musim depan
Instagram@bradleysmith38
Bradley Smith tidak akan bersama KTM lagi di musim depan

Dirinya berpendapat tim pabrikan berbondong-bondong mencari 'anak ajaib' alias tren sindrom Marc Marquez.

Tim-tim di MotoGP mulai mempertimbangkan untuk langsung tampil dengan 'anak baru', lulusan Moto2 ataupun Moto3, yang dinilai berpeluang tinggi menjadi bintang balap.

"Setiap tim takut kehilangan Marc Marquez berikutnya, manajer tim takut kehilangan peluang ini," ujar Bradley Smith seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.com.

(BACA JUGA: Gak Cuma Mungil, Inilah Alasan Suzuki All New Jimny Ditunggu Banyak Orang)

Jadi ketika ada pembalap muda yang memiliki peluang dan digadang-gadang menjadi pembalap kuat, dia akan menjadi skala prioritas ketimbang pembalap yang sudah ada, meskipun sudah senior.

Hal ini dinilai Smith berbeda dengan masa lalu di mana banyak pembalap yang dipupuk untuk bisa menjadi pembalap hebat.

"Aku menyukai rekan kerja seperti Danilo Petrucci, yang menjadi pembalap Ducati yang tak konvensional," kata Smith.

(BACA JUGA: Dermawan Banget, Aktor Hollywood The Rock Ganjar Pemeran Penggantinya Mobil Double Cab Keren)

"Dia menikmati loyalitas pada Ducati bertahun-tahun, dia memupuk waktu untuk meningkatkan diri," tambahnya.

Bradley Smith juga memberi contoh dari pembalap lain, tapi masih di Ducati.

"Dovizioso tidak menjadi pembalap juara di Ducati dalam semalam," kata Smith memberi contoh.

Andrea Dovizioso masuk ke Ducati pada musim 2013 dan di musim itu dirinya tidak mendapatkan satu pun podium.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Siap Bikin Rekor Baru, Meski Gak Juara MotoGP Brno)

Kemenangan Andrea Dovizioso di Ducati dibuat pada musim 2016, musim keempatnya di Ducati.

Lalu baru di musim kelimanya, Andrea Dovizioso menunjukkan hasil gemilang dengan menjadi runner up di world championship.

"Beberapa pabrikan sekarang ini seperti kehilangan kesabaran dan perjuangan, di seluruh dunia, tak hanya di MotoGP," tegas Bradley Smith.

"Mereka ingin melihat hasil segera, semua orang berpikir kamu bisa menghasilkan anak ajaib dalam enam bulan," imbuh Smith.

Editor : Joni Lono Mulia
Sumber : tuttomotoriweb.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa