Otomotifnet.com - Komponen transmisi otomatis perlu perhatian lebih dalam hal perawatan karena lebih rumit dan terkomputerisasi.
Terutama soal oli transmisi otomatis, merupakan perawatan rutin yang harus dan wajib dilakukan penggantian.
"Komponen transmisi otomatis digerakkan oleh tekanan oli, jika oli kotor atau telat diganti maka akan berpengaruh pada performa transmisi otomatis itu sendiri," buka Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic (2/10).
Mengenai oli transmisi otomatis, perawatan yang umumnya dikenal adalah kuras/reflushing oli dan ganti oli transmisi.
Apa beda keduanya tersebut?
(BACA JUGA: Transmisi Otomatis Kena Gejala ’Jedug’, Ada Paket Hemat Overhaulnya Nih!)
"Prinsipnya sih sama, bedanya adalah jumlah oli, jangka waktu pemakaian, serta kadar kualitas dari oli transmisi itu sendiri setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu," jelas Hermas.
Penggantian oli transmisi dilakukan lebih untuk perawatan rutin dimana interval penggantiannya lebih cepat
Kadar kualitas oli transmisi tidak jauh di bawah kondisi normal dan masih ada sisa oli di dalam transmisi.
Jumlah volume oli yang dibutuhkan juga lebih sedikit daripada kuras atau reflushing oli transmisi.
"Kalau kuras atau reflushing oli itu benar-benar mengeluarkan semua oli transmisi dan diganti yang baru, misalkan saat setelah overhaul transmisi atau saat pemakaian rutin namun kadar kualitas oli sudah menurun jauh," ujar Hermas.
(BACA JUGA: AHM Luncurkan Pelumas Transmisi Baru, Sintetik Spesial Buat Matik Honda)
Hermas mencontohkan dengan angka, katakanlah performa transmisi dengan oli baru itu angkanya 100 dan setelah pemakaian akan turun ke 60.
Ketika ganti oli transmisi maka angka performa akan naik menjadi 80, ketika dipakai lagi akan turun ke 40.
Jika ganti oli transmisi kembali maka angka performa hanya di angka 60, lain halnya bila reflushing maka angka performa kembali ke angka 100.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR