Otomotifnet.com - Sharing desain antarmerek atau 'rebadge' di dunia otomotif biasa terjadi.
Antarprodusen menggunakan model mobil dari merek lain untuk dipasarkan ulang.
Tujuannya agar terjun ke pasar lebih cepat dan mudah.
Ambil contoh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang pernah melakukan kerjasama dengan pabrikan lain, seperti Suzuki-Mitsubishi yang menghadirkan duo kembar APV-Maven, dan Suzuki-Mazda yang menghasilkan duet Ertiga dan VX-1.
(BACA JUGA: Suzuki Pernah Mendua, Gandengan Sama Mitsubishi Dan Mazda )
Lantas, apakah rebadge tersebut bakal mempengaruhi penjualan produk si 'inangnya'?
Harold Donnel, selaku Head of Brand Development and Marketing Research 4W PT SIS coba menanggapi hal tersebut.
"Pengaruh ke penjualan sebenernya sangat biasa sih, karena tiap produk sudah punya base costumer sendiri-sendiri," ujar Harold, Selasa (20/11/2018)
"Kebanyakan kasus biasanya malah melebarkan market yang ada," lanjutnya.
(BACA JUGA: Kayak Apa Nih? Mitsubishi Xpander Kawin Silang Dengan Nissan X-Trail)
Harold menambahkan, pabrikan lain membayar teknologi yang disharing dengan skema joint production.
Nantinya mobil itu hadir dengan menggunakan nama, logo, dan beberapa fitur yang berbeda.
Sedangkan untuk benefit antar merek dibicarakan dalam kerjasamanya.
"Hal itu biasanya terjadi karena mahalnya investasi riset dan pengembangan dari sebuah kendaraan, terutama teknologi," tutupnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR