Otomotifnet.com - Dengan dibangunnya tol Trans Jawa memang bikin mobilitas antar kota di Pulau Jawa jadi makin cepat.
Namun beberapa pengendara kendaraan roda empat kini mulai beralih menggunakan Jalan pantai utara (Pantura) Jawa dikarenakan mahalnya tarif Ruas Tol Trans Jawa.
Seperti diketahui, tarif tol untuk kendaraan Golongan I dari Jakarta menuju Semarang mencapai Rp 334 ribu, dan untuk kendaraan berat, 2 kali tarif Golongan I.
Dan bagi mereka, tarif tersebut terlalu membebani.
Terutama bagi sopir kendaraan angkutan barang seperti truk yang harus menanggung biaya perjalanan.
(Baca Juga : Naik Land Cruiser, Ahok Curhat Mau Bikin SIM dan Turing Tol Trans Jawa)
Hasanudin (43) contohnya, sopir truk asal Kabupaten Kendal lebih memilih menggunakan jalur reguler karena tidak kuat membayar tarif jika harus masuk tol.
“Dari Semarang ke Jakarta berjarak tempuh 3 hari untuk pergi-pulang, paling uang saku yang diberikan perusahaan tinggal Rp 400 ribu,” jelasnya di Jalan Pantura Pekalongan-Batang (25/1/2019).
Dia menjelaskan, uang saku yang diberikan perusahaan mencapai Rp 3,6 juta untuk jalur Semarang-Jakarta.
“Solar Rp 1,6 juta, biaya bongkar Rp 300 ribu, dan membayar kernet Rp 600 ribu. Kalau ditotal sudah Rp 2,5 juta, itu belum termasuk makan bersama kernet selama 3 hari,” jelasnya.
(Baca Juga : Ini Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Bayar Tarif Tol Trans Jawa Merak-Pasuruan)
Hasanudin berucap, adanya Tol Trans Jawa sebenarnya memang mempercepat waktu, tetapi tarifnya terlalu memberatkan bagi sopir.
“Kalau tarifnya mahal nanti keluarga saya makan apa, karenanya saya lebih memilih lewat Pantura. Walaupun lebih lama,” ujarnya.
Sama halnya Hasanudin, Ugik Setiawan, sopir truk asal Cirebon Jawa Barat pun mengeluhkan mahalnya tarif tol yang diberlakukan mulai 21 Januari 2019 itu.
“Kalau terlalu mahal ya ditinggalkan, karena banyak yang beralih melewati Pantura. Kami berharap tarif dikaji ulang agar kebih murah,” tambahnya.
Artikel serupa telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Truk Enggan Masuk Tol Trans Jawa, Kata Hasanudin Tarifnya Bikin Saku Terkuras
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR