Nah, ubahan-ubahan tersebut justru membuat handlingnya jadi lebih stabil kala diajak bermanuver ekstrem.
OTOMOTIF sempat menjajal belok patah di tikungan hampir 90 derajat pada kecepatan 65 km/jam, dengan muatan terisi 5 penumpang (2 dewasa dan 3 anak-anak).
Hasilnya, tidak ada gejala oversteer maupun understeer.
Efek body roll juga terasa lebih sedikit ketimbang generasi sebelumnya.
Baca Juga : Jurus Honda Brio 1.3, Dari 219 Km/Jam Bisa Ngerem Dan Manuver Keras
Bantingan suspensinya juga tidak terlalu lembut, juga tidak terlalu keras.
Saat melewati speed trap maupun jalan tidak rata, kami tetap merasakan kenyamanan.
Apalagi didukung kekedapan kabin yang lumayan baik, respon setir cukup akurat, serta dikombinasi radius putar kecil, yaitu hanya 4,7 mm.
Membuatnya jadi lebih fun untuk dikendarai, terutama kala melewati jalan-jalan sempit di komplek atau saat putar balik.
PERFORMA & KONSUMSI BBM
Kami cukup kagum saat melakukan parameter pengujian ini.
Padahal menurut pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku produsennya, dapur pacu Brio series terbaru ini masih sama dengan versi sebelumnya.
Yaitu menggunakan mesin L12B berkapasitas murni 1.199 cc, 4 silinder segaris, SOHC 16 katup, i-VTEC dengan DBW.
Baca Juga : Honda Brio Galak, Bisa Ninggalin Mobil 2.000 Cc, Ini Rahasianya
Tenaga dan torsi maksimumnya masih podo (sama, red), yaitu 88,7 dk di 6.000 rpm dan 110 Nm di 4.600 rpm. Bahkan rasio kompresi masih sama di 10,3 : 1.
Namun ketika kami jajal berakselerasi dari diam hingga mencapai 100 km/jam, sanggup melesat hanya selama 12,8 detik saja.
Raihan ini lebih cepat 0,5 detik dari generasi sebelumnya yang notabene bobotnya lebih ringan 20 kg.
Begitu pula ketika kami coba jajal berakselerasi dari 0 – 402 meter, perolehan waktunya hanya 19,2 detik atau lebih cepat 0,2 detik dari Brio Satya terdahulu yang menoreh 19,4 detik.
Padahal bahan bakarnya sama-sama pakai RON 90.
Kekaguman kami berlanjut lagi ketika menguji konsumsi BBM-nya. Secara logika, dengan dapur pacu sama namun bobot kendaraan lebih berat, pastinya bakal lebih boros.
Namun yang kami dapatkan, untuk pemakaian dalam kota dengan average speed 23,5 km/jam, mampu meraih 14,4 km/liter.
Baca Juga : Punya Tiga Honda Brio Di Rumah, Satu Dibikin Kayak Begini
Lebih irit 1 km/liter dari Brio Satya lama yang hanya mencapai 13,4 km/liter.
Begitu juga ketika dites luar kota dengan kondisi lalu lintas lengang dan kecepatan maksimum bisa mencapai 100 km/jam lebih, Brio Satya terbaru yang sama-sama bertransmisi CVT ini sanggup menempuh jarak 20,7 km per 1 liter Pertalite.
Irit banget kan?
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR