5. Managemen trafik di rest area favorit harus diperkuat.
Karena sumber kemacetan baru justru potensi terjadi di rest area tersebut, khususnya di ruas Cikampek.
Apalagi setelah Jasa Marga akan menggeser gate Cikarang Utama (Cikarut), ke titik km 70, di ujung tol Cikampek.
Pergeseran loket pembayaran untuk melakukan rekayasa lalu lintas, sebab sudah 3 (tiga) tahun terakhir ini mayoritas pengguna tol Cikampek adalah para commuter dari Bekasi, Cikarang dan sekitarnya yang jumlahnya mencapai 60 persenan;
6. Titik kritis terhadap tangki bahan bakar adalah di ruas tol Palikanci.
Oleh karena itu, konsumen dihimbau untuk mengisi BBM kendarannya di rest area 207, karena setelah itu keberadaan SPBU masih jauh.
Jangan sampai kendaraan konsumen kehabisan BBM, apalagi nanti saat arus mudik Lebaran.
7. Eksistensi tol Trans Jawa akan banyak membangkitkan volume trafik ke kota-kota di Jawa Tengah; seperti Tegal, Pekalongan, Semarang, dll.
Terbukti, saat liburan saat ini justru arus trafik lebih banyak ke arah timur/Jateng, sekitar 40%. Arus trafik ke arah Bandung justru turun.
Fenomena ini harus direspon oleh Pemda masing-masing untuk mereview managemen trafik dan memperbaiki destinasi wisata setempat.
8. Agar pengelola tol Trans Jawa memperbanyak kapasitas toilet untuk perempuan, untuk menghindari antrian panjang, apalagi saat peak seassion.
Dan menyediakan portable toilet/mobil toilet.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR